ERA.id - Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, mencurahkan isi hatinya pasca dipecat dari PDI Perjuangan, partai yang menaunginya. Wahyu mengaku akan kembali menjadi sopir pasca diberhentikan.
Curahan hati itu dibagikan oleh istrinya lewat unggahan di Facebook beberapa Waktu lalu. Pada potongan video singkat itu, Wahyu mengenang memutuskan untuk kembali menjadi sopir ataupun membuka usaha kecil-kecilan pasca ia dipecat dari PDIP.
"Kita bukan apa-apa, kita cuma masyarakat biasa dari kampung orang Kotaraja, pendapatan saat itu cuma Rp150 ribu waktu itu kita punya gaji satu rate," ujarnya dikutip dari Facebook Mega Nusi.
"Kita harus kemabli lagi jadi spir oto atau buka usaha lain sama-sama dengan kita," sambungnya.
Video itu juga menunjukkan penyesalan Wahyu yang diduga pergi dengan selingkuhannya. Ia meminta maaf dengan tulus kepada istrinya dan siap memulai kehidupan dari nol.
"Kita semua salah kita minta maaf dari ujung kepala kita minta maaf sekali. Kita mulai usaha dari nol dengan apapun hujatan orang tidak usah (didengar) biar saja," tuturnya.
Lalu, kata Wahyu, ia menyadari hal yang menimpa dirinya sebagai konsekuensi dari pejabat publik. Ia juga berharap bisa mendapatkan maaf dari mertuanya atas apa yang terjadi.
"Ini konsekuensi yang harus kita terima sebagai pejabat public. kita minta maaf sekali. Izin sama mama sama bapak kalau emang ini takdir terakhir mau terima apapun, kita orang kembali lagi ke semula tidak apa-apa dengan gaji Rp150 ribu sehari insya Allah kita dapat kesempatan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Wahyu mengakui bahwa ia diselimuti dengan keseombongan saat menjadi anggota DPRD. Ia juga mengaku dirinya kufur nikmat dan berharap bisa memperbaiki semua yang terjadi.
"Mungkin ini titik balik kita mau kembali lagi dengan usaha kecil-kecilan dengan kamu. Mungkin dengan kita tidak anggota DPRD ini jadi kita jauh dari kesombongan kita lupakan masa lalu dan akhirnya begini kita kufur nikmat selama ini," pungkasnya.
Diketahui, video Wahyudin beredar luas di media sosial. Dalam rekaman itu, ia mengaku ingin merampok uang negara dengan alasan memiskinkan negara. Pernyataan tersebut dilontarkan Wahyudin saat berada dalam mobil bersama seorang perempuan.
Usai videonya viral, Wahyudin didampingi istrinya pun meminta maaf atas perbuatannya.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya pun meminta maaf atas insiden itu dan akan menindak tegas perbuatan Wahyudin.
"Kami memohon maaf atas kejadian ini. Kami juga mengharapkan dukungan dan doa serta kepercayaan dari masyarakat Gorontalo, agar kami dapat menjalankan tugas baik demi menjaga kehormatan institusi DPRD dan martabat daerah," ujar Fikram.
Di sisi lain, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P secara resmi memecat Wahyudin usai videonya viral. Pihaknya memastikan tidak akan memberi toleransi atas tindakan kader tersebut.
"Komite etik dan disiplin telah merekomendasikan kepada DPP, dan hari ini DPP mengeluarkan surat pemecatan kepada yang bersangkutan," katanya.