Teganya Mahasiswa Unsri, Ospek Junior dan Suruh Mereka Ciuman Sesama Jenis

| 24 Sep 2025 06:56
Teganya Mahasiswa Unsri, Ospek Junior dan Suruh Mereka Ciuman Sesama Jenis
Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan. (Antara)

ERA.id - Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan, membentuk tim investigasi guna menangani kasus senior dari Himpunan Mahasiswa Pertanian Unsri (Himateta) yang mengospek juniornya dengan meminta mereka berciuman sesama jenis.

Sekretaris Unsri Prof. Alfitri dikonfirmasi di Palembang, Selasa kemarin mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan tanggapan terkait beredarnya video yang menampilkan mahasiswa Unsri dalam suatu kegiatan melakukan aksi saling cium kening antarmahasiswa pada Senin (22/9) kemarin.

Tanggapan itu sesuai dengan Surat Edaran (SE) Rektor Nomor 0003/UN9/SE.BAK.KM/2025 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2025/2026.

Pihaknya mengingatkan mahasiswa baru Unsri agar tidak melayani ajakan dari pihak manapun untuk menolak perintah menjijikkan itu.

"Jika terjadi pelanggaran seperti tersebut, maka akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Unsri," ujarnya.

Sehubungan dengan kegiatan Himateta Unsri, Pimpinan Fakultas Pertanian Unsri telah memanggil dan melakukan investigasi kepada Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian, Ketua Angkatan 2023 serta ketua dan anggota panitia pelaksana Kegiatan tersebut.

Untuk sementara Himateta dibekukan untuk satu tahun ke depan.

Selanjutnya Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Unsri akan menginvestigasi pelaku perundungan. "Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Unsri akan melakukan investigasi terhadap pelaku perundungan," kata dia.

Sementara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan menyiapkan saluran pengaduan untuk korban perundungan. "Selain itu, kami juga membuka hotline konseling kepada korban," kata Ketua BEM Unsri Palembang, Pasha Fazillah Afap.

BEM telah mendesak pihak universitas untuk memberikan perlindungan, pendampingan, dan pemulihan psikis kepada para korban. Selain itu, perlu upaya menjaga keselamatan saksi.

"Kami mengharapkan pimpinan Unsri segera mengambil langkah nyata dalam mencegah terjadinya kekerasan agar kejadian serupa tidak terulang," kata dia.

Rekomendasi