ERA.id - Tujuh jenazah santri Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil diidentifikasi. Dari hasil identifikasi, terdapat potongan tubuh yang terpisah dari anggota bagian lainnya.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) M Khusnan mengatakan pihak Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo.
"Tim DVI Polda Jatim telah melaksanakan identifikasi terhadap delapan kantong jenazah yang terdiri dari tujuh jenazah dan satu body part. Dari delapan kantong tersebut, tujuh di antaranya cocok dengan nomor antemortem," kata Khusnan di Surabaya, Senin (6/10/2025).
Khusnan menuturkan dua kantong jenazah bernomor PM RSB B033 dan B034 ternyata milik satu korban. Hal ini dibuktikan setelah hasil rekonsiliasi menunjukkan kecocokan antara bagian tubuh dan data keluarga.
Sementara itu, Kabid DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Kombes Pol Wahju Hadijati menjelaskan dari seluruh kantong jenazah yang diterima, tidak semuanya utuh.
"Ada yang terpisah antara badan dan anggota tubuh lainnya, namun hasil pencocokan memastikan itu satu orang," ujar Wahju Hadijati.
Berikut data korban yang berhasil diidentifikasi:
1. Moh. Royhan Mustofa (17) asal Jl KH. Syadhali, Makhdi, RT 1, RW 2, Kelurahan Banyuayuh, Kamal, Bangkalan, Jawa Timur.
2. Abdul Fattah (18) asal Asem Manunggal.
3. Wasiyur Rohib (17) asal Jl. Gayungan 8 Gg Mawar 14/53 Surabaya, Jawa Timur.
4. Muhammad Aziz Pratama Yudistira (16) asal KP. Pulo Kapuk Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.
5. Moh Dafin (13) asal Jl Banowati Selatan 11/20, RT 007, RW 001, Bulu Lor, Semarang, Jawa Tengah.
6. Muhammad Ali Rahbini (19) asal Dusun Plasah, Birem, Tambelang, Sampang, Jawa Timur.
7. Sulaiman Hadi (15) asal Morleke, Kolla Modung, Bangkalan, Jawa Timur.
Hingga kini, total 17 korban telah berhasil diidentifikasi dari 59 kantong jenazah yang diterima tim DVI Polda Jatim. Proses identifikasi masih terus berlanjut dengan pemeriksaan lanjutan data antemortem dan postmortem.