ERA.id - Seorang perempuan berinisial D (18) akhirnya angkat bicara setelah bertahun-tahun menjadi korban pelecehan yang diduga dilakukan oleh pamannya sendiri. Aksi bejat itu disebut telah berlangsung sejak D masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Dalam keterangannya kepada media, D menyebut perbuatan pamannya sangat tidak manusiawi. Ia kerap menjadi sasaran pelecehan di rumah tanpa bisa melawan.
“Kadang saya disuruh ambil sesuatu di dapur, lalu seluruh badan saya diraba. Kadang juga saya ditelanjangi olehnya,” ungkap D, Rabu (15/10/2025).
Selama ini D hidup dalam ketakutan karena pelaku sering mengancam agar ia tidak menceritakan perbuatannya kepada siapa pun. Namun, ketakutannya berubah menjadi keberanian setelah mengetahui bahwa bukan hanya dirinya yang menjadi korban.
“Om saya bukan cuma lecehkan saya, tapi juga ibu saya dan dua adik saya,” ucap D.
D menuturkan, dirinya sempat mendapat tekanan dari tantenya yang meminta agar masalah tersebut tidak dilaporkan ke polisi dan diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, D menilai permintaan itu hanyalah bentuk pembungkaman.
“Tante saya bilang jangan kasih tahu siapa-siapa, tapi saya sudah tidak tahan. Ini sudah merugikan saya dan keluarga,” katanya.
Merasa geram dan ingin mendapatkan keadilan, D berencana melaporkan kejadian itu ke Mapolrestabes Makassar.
“Saya akan laporkan hal ini. Sudah lama saya pendam, tapi kali ini saya berani speak up,” tegas D.
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah pengakuan korban mulai menyebar di media. Pihak kepolisian diharapkan segera menindaklanjuti laporan untuk memberikan perlindungan serta keadilan bagi para korban.