ERA.id - Gempa kuat dengan magnitudo (M) 6,2 kembali dirasakan warga Majene di Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat dini hari (15/1/2021). Gempa sebelumnya terjadi pada Kamis (14/1) yang juga dirasakan kuat di beberapa kabupaten.
TNI Angakat Udara (TNI AU) bergerak cepat merespons kejadian bencana tersebut dengan menggelar Operasi Sayap Seriwang dan menerbangkan pesawat Boeing 737 Intai Strategis untuk melaksanakan respons awal. Begini penampakan kerusakan akibat gempa di Majene.
"Pesawat TNI AU, Boeing A 7302 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Hasanuddin Makasar melaksanakan respon awal, Take off dari Lanud Hasanuddin Jam 10.45 wita, mendarat di Bandara Mamuju jam 12.10 wita," jelas Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, Jumat (15/1/2021).
Pesawat tersebut terbang dengan misi melaksanakan pengamatan dan pemotretan udara di wilayah Mamuju dan membawa bantuan logistik dan personel Paskhas sebanyak 21 orang.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik. Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat para warga panik.
"Kepanikan membuat mereka keluar rumah. Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi menyebutkan masyarakat masih berada di luar rumah mengantisipasi gempa susulan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati, Jumat (15/1/2021).
.Hal serupa dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar. BPBD setempat menginformasikan gempa dirasakan warga cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik. Guncangan memicu kepanikan hingga keluar rumah.
Berdasarkan analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M6,2 ini memicu kekuatan guncangan IV - V MMI di Majene, III MMI di Palu, Sulawesi Tengah dan II MMI di Makasar, Sulawesi Selatan.