ERA.id - Komisi IX DPR RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk membahas anggaran Kementerian Kesehatan tahun 2021. Total anggaran yang diajukan oleh Kemenkes sebesar Rp84,3 triliun.
Namun, di dalam daftar anggaran tersebut tercatat adanya anggaran untuk kegiatan internasional MotoGP yang diajukan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes). Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Daulay menemukan anggaran sebesar Rp846,4 untuk workshop penanggulangan emergency dan Rp856,6 juta untuk pelaksanaan even olahraga tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Abdul Kadir mengaku anggaran untuk MotoGP memang disiapkan Kemenkes untuk tahun 2021.
Menurutnya, hal itu merupakan mandat dari Presiden Joko Widodo agar kegiatan yang rencananya digerlar di Sirkuit Mandalika, Lombok , NTB itu tetap berjalan di tahun 2021.
"Untuk kegiatan even MotoGP itu adalah kegiatan even nasional dan internasional yang merupakan kegiatan prioritas karena merupakan mandat dari presiden," ujar Kadir dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2021).
Kadir mengatakan, untuk kegiatan MotoGP tersebut, Kemenkes telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp30 miliar yang akan digunakan untuk membangun pusat fasilitas kesehatan di dekat Sirkuit Mandalika. Selain itu juga untuk menyiapkan tenaga kesehatan berstandar internasional
"Kami alokasikan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk anggaran MotoGP dan tujuannya adalah untuk membangun fasilitas medical center dekat dengan Sirkuit Mandalika dan juga untuk menyipakan tenaga kesehatan untuk pelatihan berstandar internasional," papar Kadir.
"Jadi ini memang yang kita lakukan adalah untuk membentuk tim emergency pada saat Mandalika itu," imbuhnya.
Kadir menjelaskan, pusat medis di sirkuit Mandalika ini dikhususkan untuk fasilitas kesehatan di arena MotoGP. Gunanya untuk mengantisipasi bila terjadi kecelakaan.
"Jadi memang yang akan kita buat itu adalah semacam tim medical emergency center, semacam klinik yang ada di dalam arena MotoGP. Jadi fasilitas Medical center di dekat lokasi yang pada saat terjadi kecelakaan maka kita bisa treatment cepat di situ," kata Kadir.
Nantinya, kata Kadir, fasilitas kesehatan yang berada di Sirkuit Mandalika kemungkinan akan tetap bisa digunakan untuk pelayanan kesehatan umum usai kegiatan MotoGP selesai.
"Tentunya setelah selesai kegiatan, barangkali bisa dimafaatkan untuk kegiatan yang lain," katanya.
Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR RI menanyakan Menkes Budi alokasi anggaran untuk MotoGP dari Kemenkes. Saleh menemukan ada anggara sebesar Rp846,5 juta untuk workshop penanggulangan emergency MotoGP dan anggaran pelaksanaan MotoGP sebesar Rp856,6 juta.
Menurut Saleh, anggaran tersebut tidak mendesak untuk digunakan terlebih di tengah pandemi COVID-19. Seharusnya, anggaran seperti pelaksanaan kegiatan MotoGP bisa dialokasikan ke pos lain.
"Dirjen yankes itu ada beberapa catatan penting. Pertama di sini kita bisa realokasi kegiatan refreshing workshop penanggulangan emergancy dalam even olahraga sebesar Rp846,4 juta. Pelaksanaan MotoGP, saya ndak tau ini MotoGP apa ini, kaya Kementerian Olahraga sebesar Rp856,6 juta," kata Saleh.
"Ini kan ndak prioritas bisa realokasi," ucapnya.