ERA.id - Insiden mengenaskan terjadi di Manokwari, Papua Barat. Seorang lelaki berinisial DLW (40) dan HBGS (35), tewas ditikam dengan sebuah badik sekira pukul 04.30 WIT, Selasa (23/3/2021) dini hari bertempat di jalan Transito kelurahan Wosi Manokwari Barat.
Menurut Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi, motif kasus itu, sementara didasari dari pelaku yang merasa tersinggung. "Itu bermula dari percecokan antara kedua korban dan pelaku di salah satu mes di jalan Transito kelurahan Wosi," ujar Adam Erwindi.
Bagaimana dengan pelakunya? Direktur Kriminal umum Polda Papua Barat Kombes Pol Ilham Saparona mengatakan, pelaku tunggal berinisial AA (22) sudah diamankan tim khusus Polda Papua Barat bersama sebilah badik yang diduga digunakan pelaku dalam insiden penikaman tersebut.
Dia mengatakan bahwa penangkapan dan penahanan terhadap pelaku AA dilakukan usai polisi mengumpulkan bahan keterangan dari lima orang saksi. Ia juga mengimbau warga Manokwari tetap tenang, serahkan proses penegakkan hukum terhadap pelaku sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Warga tetap tenang, bantu menjaga keamanan dan kedamaian bersama. Beri kepercayaan kepada institusi Polri dalam penuntasan perkara tersebut," ujarnya.
Pengarakan jenazah
Usai kasus penikaman itu, ratusan warga di Kota Manokwari, Selasa (23/3/2021) siang kemarin, mengarak jenazah HBGS (36) dari kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari menuju rumah duka di kelurahan Wosi Manokwari Barat.
Bukan cuma di Manokwari, di media sosial, kasus ini juga ramai bahkan hingga membawa-bawa konflik yang berpotensi menimbulkan perpecahan antarsuku tertentu.
Adapun aksi massa pengarak jenazah korban kemarin, sempat memicu kepanikan hingga aktivitas lalu lintas dan pusat perekonomian di Kota Manokwari sempat lumpuh.
Adam Erwindi membenarkan kejadian tersebut. Dia mengimbau masyarakat tidak berbuat anarkis dan mempercayakan kasus tersebut kepada polisi untuk diproses hukum.
"Pelaku sudah diamankan. Untuk itu, masyarakat tidak perlu melakukan tindakan lain yang melanggar hukum," ujar Adam Erwindi.
"Motif sementara berdasarkan kronologis kejadian bahwa insiden penikaman itu dikarenakan pelaku merasa tersinggung. Itu bermula dari percekcokan antara kedua korban dan pelaku di salah satu mes di jalan Transito kelurahan Wosi," ujar Adam Erwindi.
Belum ada keterangan resmi dari Kepolisian terkait dugaan kerugian materiil dalam aksi massa itu, namun polisi pastikan situasi Manokwari berangsur kondusif. Sejumlah personel gabungan masih disiagakan di sejumlah lokasi.