Satgas COVID-19 Baikpapan Waspadai Awal Kapal dari India dan China Masuk ke Pelabuhan

| 25 Apr 2021 05:27
Satgas COVID-19 Baikpapan Waspadai Awal Kapal dari India dan China Masuk ke Pelabuhan
Kapal-kapal di Teluk Balikpapan. Kini awaknya yang turun ke darat diperiksa ketat untuk mencegah penularan COVID-19. (novi abdi/Antara)

ERA.id - Satgas Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan meningkatkan kewaspadaan di Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau, khususnya terkait kedatangan kapal dari India dan China setelah ditemukannya enam warga India yang terpapar COVID-19 di Kota Samarinda.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan Wali Kota Rizal Effedi mengatakan awak kapal dari India dan China yang paling diwaspadai, terutama lagi awak kapal pengangkut batubara.

Apalagi, kata dia, di India saat ini kasus COVID-19 kembali merebak yang membuat ribuan orang terpapar.

“Batu bara kita kan diekspor ke India, juga China. Satu cara mengangkutnya mereka kirim kapalnya ke sini untuk dimuati batubara. Nah itu yang kita waspadai,” ujar wali kota di Balikpapan, Sabtu (24/4).

Apalagi pemuatan batubara ke kapal dari stockpile bisa memakan waktu beberapa hari, dan sementara itu awak kapal turun ke darat.

Menurut Wali Kota Rizal, Satgas COVID-19 Balikpapan bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) benar-benar mewaspadai hal tersebut.

Seperti diberitakan, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II A Samarinda Solihin mengkonfirmasi ada enam warga India kini menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Samarinda karena positif terpapar COVID-19.

Para anak buah kapal (ABK) India itu diketahui terpapar setelah satu ABK mengeluh sakit yang segera diperiksa oleh Tim KKP.

“Hasil swab positif dan segera kami tracing pada yang lain. Ternyata lima yang lain juga positif,” kata Solihin.

Mengetahui hal itu, keenamnya segera diungsikan ke darat dan menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit.

Untuk sementara pemuatan batubara ke kapal kargo curah itu juga dihentikan sampai kapal dinyatakan aman kembali.

Di sisi lain, sebagaimana pemerintah pusat melarang aktivitas mudik, demikian juga Pemkot Balikpapan. Pelabuhan Semayang dan Bandara Sepinggan adalah dua pintu keluar untuk mudik yang biasanya mulai ramai sejak 2 pekan sebelum Idul Fitri dan mencapai puncaknya pada tiga atau dua hari sebelum Idul Fitri.

“Tapi tahun ini, sebagaimana juga tahun lalu, kami melarang masyarakat mudik agar tidak terjadi ledakan penularan kasus COVID-19 ini,” kata Wali Kota Rizal Effendi.

Rekomendasi