Cerita FX Rudy Sempat Tanya Ganjar Kenapa Tak Datang Acara PDIP Jateng: Kok Nggak 'Rawuh'?

| 25 May 2021 18:13
Cerita FX Rudy Sempat Tanya Ganjar Kenapa Tak Datang Acara PDIP Jateng: Kok Nggak 'Rawuh'?
FX Hadi Rudyatmo (Amalia Putri/era.id)

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak diundang dalam acara pengarahan kader partai di Jawa Tengah. Rapat koordinasi itu membahas persiapan Pilpres 2024.

Temu kader yang dipimpin oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, berlangsung di kantor PDIP Jawa Tengah, Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Minggu (23/5).

Sejumlah kepala daerah hadir seperti Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memberikan tanggapan terkait acara tersebut. Menurutnya, masalah tersebut baiknya diselesaikan secara intrnal.

Hal ini disampaikan Rudy saat ditemui di rumahnya, Senin (24/5/2021). Menurutnya apapun persoalan yang terjadi di dalam partai seharusnya diselesaikan secara internal.

"Bagaimanapun kan Ganjar itu kader partai. Kalau ada yang salah ya dipanggil. Diselesaikan dalam ruangan agar tidak terjadi lagi," kata Rudy.

Ia mengaku tidak tahu menahu permasalahan yang terjadi antara Puan dan Bambang dengan Ganjar. Namun ia menyarankan ketika terjadi masalah, lebih baik Ganjar dipanggil dan bertemu langsung di dalam rapat.

"Kalau salah ya ketemu langsung dan dipanggil dalam forum rapat," katanya.

Rudy juga sempat menghubungi Ganjar saat tahu kegiatan berlangsung. Rudy menanyakan apakah Ganjar datang ke acara tersebut. Namun, dikatakannya, Ganjar justru tidak mengetahui adanya acara tersebut.

“Tahu pak gubernur tidak diundang, saya WA (WhatsApp), kok nggak rawuh (datang) ?” tanya Rudy.

“Nggak rawuh, acara apa ?” sambungnya menirukan Ganjar.

Terkait adanya rumor Ganjar berambisi untuk nyapres, menurut Rudy tidak ada ukuran pasti untuk ambisi. Lagi pula jika ada ambisi namun tidak ada rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, maka yang bersangkutan tidak bisa maju.

"Keputusan itu ada di Ketua Umum, capres dan cawapres itu kan besok. Sebagai kader, siapapun yang nanti ditunjuk, wajib hukumnya untuk dimenangkan," sambungnya.

Rekomendasi