ERA.id - Aksi tak terpuji dilakukan seorang warga di Surabaya. Apa itu? Ada yang memasang nisan dari kuburan orang Tionghoa, menjadi tutup got.
Hal tersebut disampaikan oleh Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, Azmi Abubakar. Lewat kicauannya di Twitter, ia mengaku kalau hal tersebut tak terlepas dari pengaruh Orde Baru.
"Bongpay (batu nisan khas orang2 Tionghoa) yg dijadikan tutup got. Sungguh menyedihkan, hal seperti ini juga ditemukan dibeberapa kota lainnya," terang Azmi.
"Tak Kenal Maka Tak Sayang. Inilah satu akibat dari pelarangan aksara mandarin di era orba."
Setelah unggahan itu, Pemkot Surabaya lewat akun @banggasurabaya langsung bertanya kepada Azmi tentang di manakah letak batu nisan yang dipakai menjadi tutup got tersebut.
Tak lama, Azmi langsung menjawab, "Nama daerahnya Pakis Sidokumpul, jika kita dari arah pemakaman kembang kuning, lokasinya sebelah kanan, di gang pertama (lebar sekitar 1,5 mtr), masuk sekitar 30 meter."
Tanggapan netizen pun beragam, ada yang menyayangkan tindakan orang yang menjadikan nisan tersebut menjadi tutup got.
Bongpay (batu nisan khas orang2 Tionghoa) yg dijadikan tutup got. Sungguh menyedihkan, hal seperti ini juga ditemukan dibeberapa kota lainnya. Tak Kenal Maka Tak Sayang. Inilah satu akibat dari pelarangan aksara mandarin di era orba.
Lokasi di Surabaya.
(Foto: Sayfudin Endo) pic.twitter.com/Cur2xNkTRu
— Azmi Abubakar (IG: azmiabubakar12) (@Azmiabubakar12) June 16, 2021
Ia bahkan mengartikan tulisan dalam aksara Han di atas nisan orang Tionghoa tersebut.
"Kiri: lahir 1897 , wafat 1965
Kanan: lahir 1911, wafat 1965
Betul Bung. Kacau kalau ini diambil dari kuburan. Andai masyarakat tahu itu batu nisan, mungkin(tidak menjamin) akan berpikir ulang sebelum dijadikan tutup got," tulis @wilsonsun.