Heboh Ambulans Kosong Ugal-ugalan Tabrak Mobil Warga di Jateng, Faktanya...

| 07 Jul 2021 18:38
Heboh Ambulans Kosong Ugal-ugalan Tabrak Mobil Warga di Jateng, Faktanya...
Ambulans Muhammadiyah

ERA.id - Akun Facebook Rafan Shawqi pada 6 Juli 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan dua ambulans dan satu minibus berwarna hitam, berhenti di pingir jalan.

Tak hanya itu, ia menuding ambulans tersebut disuruh berputar-putar di alan Kudus-Purwodadi, Gang 3 Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus, Jawa Tengah, pada Minggu (4/7/2021) siang.

Tak sampai di situ, ambulans itu juga disebut tak membawa penumpang meninggal atau sakit sama sekali. Unggahannya itu kemudian dikirim ke grup PARTAI BERKARYA dengan narasi sebagai berikut:

“3 ambulans di ngemplak sukoharjo ugal2an nabrak mobil masyarakat Setelah di introgasi warga,ngaku di suruh jalan mutar2 kasihan kena batunya, ternyata emang udh bnyak buktinya, ambulance itu sengaja muter² kosong, untuk menakuti atau membuat warga panik dan percaya klo banyak korban berjatuhan akibat covid.”

Setelah narasinya ditelusuri, Tim Cek Fakta akhirnya menyimpulkan kalau klaim tersebut menyesatkan.

Bagaimana tidak, faktanya, ambulans itu celaka bukan karena ugal-ugalan, melainkan celaka karena adanya kendaraan yang berhenti mendadak di depannya.

Ambulans tersebut juga diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya setelah tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota.

Dilansir dari Kompas, Detikcom, dan RRI, Pihak RS Aisyiyah, Selasa (6/7/2021) melakukan klarifikasi terkait kejadian tersebut. 

Koordinator tim Kamboja yang juga Ketua MDMC Kudus, Satriyo Yudo Budi Wicaksono didampingi Humas RS Aisyiyah Kudus, dr Agus Prastyo mengatakan, kejadian itu berawal ketika tim pemulasaran jenazah Covid-19 yakni tim Kamboja di BKO-kan ke RA Aisyiyah.

Ketiga ambulans masing-masing dari RS Aisyiyah Kudus, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kudus, dan Lazizmu. Satrio Yudo Budi Wicaksono membenarkan jika rombongan ambulans yang kecelakaan itu merupakan timnya.

Namun, dia membantah jika ambulans tim Kamboja melaju ugal-ugalan. Menurut Satriyo, waktu itu tim Kamboja mendapatkan tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota yakni ke Grobogan.

Usai dari Grobogan jam 14.00 WIB, pihaknya diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya.

Satrio menerangkan adanya jadwal pemakaman itu membuat pihaknya terburu-buru untuk tiba di RSUD Kudus. Nahas, setiba di lokasi kejadian di Jalan Kudus-Purwodadi, ada truk yang hendak menyeberang, sehingga rombongan ambulans paling depan berhenti mendadak. Akibatnya, terjadilah kecelakaan beruntun.

“Nah pulangnya kami keburu-buru, jam 13.30 WIB itu ada insiden, di lokasi kejadian ada truk mau nyeberang tapi ragu-ragu dan berhenti mendadak. Di belakang truk itu ada mobil Pajero, di belakangnya ada Avanza, karena truk berhenti mendadak, Pajero, Avanza mendadak (berhenti) akhirnya nabrak. Jadi kami korban juga karena mereka berhenti mendadak,” jelasnya.

Ia pun tak menampik kalau pihaknya memang tak membawa jenazah, namun rotator terpaksa mesti dinyalakan agar mereka bisa mengejar waktu guna mengambil jenazah Covid-19 lainnya yang berada di RSUD Kudus.

Ditegaskan oleh Satriyo, kejadian ini juga membuat pengemudi mobil jenazah RS Aisyiyah mengalami nyeri di dada akibat benturan.

Maka dari itu pengemudi tersebut dibawa oleh ambulance paling belakang untuk dilarikan ke RS Aisyiyah. Sampai saat ini pengemudi tersebut masih menjalani perawatan.

“Kasus itu sudah kami selesaikan di Polsek Undaan termasuk masalah ganti rugi juga sudah dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan pihak polisi pun tidak menyalahkan kami, karena kondisinya memang mendesak, sehingga mobil jenazah menyalakan rotator meski tidak sedang membawa jenazah,” kata Satriyo.

“Kami memang sangat menyesalkan beredarnya video di medsos itu yang tanpa melihat kronologi sebenarnya, tetapi sudah mengunggahnya. Saya berharap ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi. Karena kami hanya menjalankan tugas untuk mengantarkan jenazah yang terpapar Covid-19 ke pemakaman,” ujar Satriyo.

Rekomendasi