Jenazah Pengunjung Kolam Abadi Langkat Ditemukan 200 M dari Lokasi Hanyut

| 12 Sep 2021 13:52
Jenazah Pengunjung Kolam Abadi Langkat Ditemukan 200 M dari Lokasi Hanyut
Foto: Petugas Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jenazah korban hanyut di Kolam Abadi (Foto: Istimewa)

ERA.id - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jenazah seorang mahasiswi asal Medan yang dilaporkan hanyut di kolam abadi aliran Sungai Sei Berte Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah terseret arus pada Sabtu, (11/9/2021) sore.

Humas kantor SAR Medan, Sariman Sitorus, mengatakan petugas melakukan pencarian dari titik di mana korban pertama kali dinyatakan hanyut.

"Dengan membagi beberapa tim, hingga akhirnya sekitar pukul 08.00 Wib korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, berjarak sekitar 200 meter dari lokasi awal korban hanyut," kata Sariman, Minggu (12/9/2021).

Jenazah korban KAH (20) mahasiswi di salah satu kampus negeri di Medan itu langsung dievakuasi bersama warga setempat dan selanjutnya diserahkan di rumah duka.

"Mewakili pimpinan, kami dari Kantor SAR Medan dan seluruh tim SAR gabungan mengucapkan turut berduka cita ug sedalam-dalamnya, semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah SWT, dan keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. Amin," ungkapnya.

Evakuasi di kolam abadi langkat
Foto: Petugas Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jenazah korban hanyut di Kolam Abadi (Foto: Istimewa)

Sariman menjelaskan pihaknya menerjunkan personil siaga Rescuer Kantor SAR Medan enam orang ke objek wisata Kolam Abadi, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, setelah mendapat laporan adanya seorang mahasiswi warga

Kabupaten Asahan yang hanyut.

Korban terbawa arus Sungai Sei Berte Desa Rumah Galuh pada Sabtu Sore sekitar pukul 15.00 wib.

"Dari kronologis yang kita dapatkan bahwa korban awalnya sedang mandi-mandi di kolam bersama tiga rekannya. Namun tiba-tiba air meluap hingga ketinggian satu meter yang langsung menyeret ketiganya," kata Sariman Sitorus.

Saat debit air naik, kata Sariman, korban dan rekannya sedang berdiri di atas batu dan langung terseret arus yang deras. Dua orang rekan korban selamat, namun nahas KAH tersapu arus sungai.

"Dan pada saat kejadian pemandu wisata setempat langsung melakukan pertolongan kepada korban namun derasnya air sungai membuat korban terlepas hingga menyebabkan korban hanyut terbawa arus," pungkasnya.

Rekomendasi