Setop Isolasi Apung, Pemkot Makassar Kini Andalkan Program Pemprov Sulsel Hentikan Covid-19

| 15 Sep 2021 14:14
Setop Isolasi Apung, Pemkot Makassar Kini Andalkan Program Pemprov Sulsel Hentikan Covid-19
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dan wakilnya saat berfoto memamerkan Kapal Isolasi Apung Covid-19

ERA.id - Pemerintah Kota Makassar bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan meningkatkan integrasi layanan isolasi mandiri (isoman) bagi pasien COVID-19 di Kota Makassar usai penutupan Program Kapal Apung COVID-19.

Ketua Koordinator Posko Satgas COVID-19 Sulawesi Selatan dr Arman Bausat di Makassar, Selasa (14/9/2021) menyebut terdapat dua Fasilitasi Isolasi Terintegrasi (FIT) yang dimiliki Pemprov Sulsel dalam melayani pasien COVID-19 melakukan isolasi mandiri, yakni Asrama Haji Sudiang dan gedung BPSDM Sulsel.

"Kita ada dua isolasi terpadu, Asrama Haji dan BPSDM Sulsel, itu adalah fasilitas isolasi terintegrasi. Sekarang isolasi terapung sudah tutup, pak Wali Kota Makassar sudah menyampaikan untuk bisa bersinergi dengan Pemprov dalam hal ini," ujarnya.

FIT 1 Sulsel (Asrama Haji) memiliki daya tampung sebanyak 1.500 unit TT (tempat tidur) dari empat gedung yang disiapkan, sementara yang terisi hanya 28 TT.

Sedangkan pada FIT 2 Sulsel (BPSDM) tengah melayani lima pasien dari 150 TT tersedia. Ditambah layanan isolasi di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar yang telah diisi 24 orang dari 80 TT disediakan.

"Sejak awal FIT 2 beroperasi, layanan ini telah terintegrasi dengan Kota Madya, dibantu para relawan dari mahasiswa UMI dan Unhas. Lokasinya yang berada di tengah kota tentu semakin memudahkan akses masyarakat ke tempat ini," tambah dr Arman.

Sebelumnya Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan Program Kapal Apung Umsini yang memicu banyak kontroversi, kini berakhir pada Selasa 21 September 2021 silam dan penanganan pasien COVID-19 selanjutnya akan dilakukan bersamaan dengan program Pemerintah Provinsi Sulsel.

Menurutnya, penghentian program Kapal Apung COVID-19 harus dilakukan sebab dinilai sudah tak efektif lagi setelah kasus COVID-19 termasuk penumpang terus mengalami penurunan.

"Kapal Umsini berakhir tanggal 21, jadi kita tidak menerima lagi setelah tanggal 15. Karena BOR-nya makin kecil, sehingga saya kira kita gabungkan dengan sistem yang ada di provinsi," ujar Danny.

Danny menyampaikan bahwa pihaknya masih tetap memantau perkembangan COVID-19 di Kota Makassar, sebab jika penularan terus menurun maka program Kapal Apung ini sepenuhnya akan dihentikan.

Rekomendasi