Calon Pekerja Migran Bentangkan Poster ke Jokowi, Polda Jateng Berikan Respons Tak Terduga

| 24 Sep 2021 12:15
Calon Pekerja Migran Bentangkan Poster ke Jokowi, Polda Jateng Berikan Respons Tak Terduga
Perwakilan CPMI berdialog dengan anggota Polri usai kunjungan Presiden Jokowi di Cilacap, Kamis (23/9). (Dok. Polda Jateng)

ERA.id - Kedatangan Presiden Joko Widodo di Cilacap, Kamis (23/9), mendapat sambutan dari warga dan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang mengacungkan poster bernada protes.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, menyatakan kunjungan itu secara umum berjalan lancar dan tertib.

"Kami mengucapkan terimakasih pada masyarakat yang mendukung kelancaran kunjungan Presiden ke Jawa Tengah khususnya Cilacap. Panitia penyambutan dari pemda maupun tim pengamanan dapat menjalankan tugas dengan baik berkat dukungan masyarakat," tandas Iqbal, Jumat (24/9)

Pada kunjungan tersebut, ratusan orang dari Calon Pekerja Migran Indonesia menyalurkan aspirasi untuk dapat bekerja di luar negeri.

"Ada beberapa petugas dari Polri dan serta stakeholder terkait yang melihat kejadian itu. Mereka didatangi dan ditanya tentang kenapa mereka bergerombol. Ini kan masa pandemi," ungkapnya.

Setelah diadakan dialog, tambah Kombes Iqbal, mereka menyampaikan kesulitan mereka karena setelah menerima pelatihan untuk ke luar negeri hingga kini belum ditempatkan oleh agen tenaga kerja.

Saat kunjungan presiden, mereka membawa sejumlah poster yang bertuliskan "Pak Jokowi tolong buka GTOG Korea", "Tolong kami pak Jokowi, CPMI mangkrak 2 tahun," dan "Kami pahlawan devisa #save CPMI GTOG Korea Selatan".

"Akhirnya dari kita menawarkan alternatif agar mereka akan didampingi langsung untuk bertemu dengan pejabat Disnakertrans setempat. Dan mereka setuju," kata Kabidhumas.

Menurut Iqbal, ratusan anggota CPMI sangat kooperatif dan mau berdialog dengan petugas dan sama sekali tidak ada upaya kekerasan.

Iqbal menyatakan, mereka juga memahami bahwa selama pandemi kebijakan utama pemerintah adalah mengutamakan keselamatan warganya di semua sektor, termasuk pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.

"Intinya, kita mengundang mereka berkoordinasi dan menyalurkan aspirasi mereka ke instansi terkait. Perwakilan CPMI yang hadir 6 orang. Kami juga mengoordinasikan hal ini dengan Disnakertran setempat. Setelah kita berdiskusi, mereka mengucapkan terima kasih dan berfoto bersama," kata Iqbal.

Rekomendasi