Hadapi Cuaca Ekstrem Pekan Ini, Bima Arya Minta Masyarakat Waspada Pohon Tumbang

| 20 Oct 2021 06:10
Hadapi Cuaca Ekstrem Pekan Ini, Bima Arya Minta Masyarakat Waspada Pohon Tumbang
Wali Kota Bogor Bima Arya (Antara)

ERA.id - Cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di Kota Bogor pada beberapa minggu kedepan. Seperti diketahui pada Minggu (17/10/2021) terjadi hujan deras disertai angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang dan beberapa rumah rusak.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto meminta agar masyarakat kota Bogor untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menghindari pohon-pohon yang dianggap rawan tumbang.  

"Saya minta kepada aparat wilayah harus siap dengan mitigasi bencana , memastikan titik-titik banjir diantisipasi, saluran air, drainase, semuanya ini kita normalisasi," ujarnya, Selasa (19/10/2021).

Kedua, lanjut Bima, dibutuhkan sistem komunikasi informasi efektif sehingga jika terjadi bencana bisa langsung ditanggulangi.

"Dan saya imbau warga Bogor karena akhir-akhir ini terjadi banyak pohon tumbang dinas akan akan berkeliling terus untuk memonitor pohon-pohon yang sudah msuk kategori rawan itu akan ditebang. Tetapi warga sebaiknya disaat-saat seperti ini mulai mndung kurangi aktivitas lah tdk terlalu banyak di luar terutama disekitar jalan2 yg penuh bnyak pohon besar," ucapnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk waspada menyusul akan datangnya La-Nina menjelang akhir tahun ini.

Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina yaitu sebesar 0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.

Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022* yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang setidaknya hingga Februari 2022.

Didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan maka La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70 persen di atas normal.

Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.

Rekomendasi