ERA.id - Pemerintah Kota Parepare beberapa waktu belakangan menjadi sorotan usai berada di garda terdepan dalam mengawal klub kebanggaan tertua di Indonesia, PSM Makassar.
Bagaimana tidak, lewat sentuhan Wali Kota Parepare Taufan Pawe, klub yang saat ini menjadi musafir tersebut, sebentar lagi akan punya stadion baru.
Ya, Taufan bersama Pemkot Parepare sedang membangun proyek prestisius yakni merombak total Stadion BJ Habibie agar bisa dipakai untuk tempat main PSM di Liga Indonesia.
Sampai di situ? Tidak. Mengandalkan APBD yang notabene uang rakyat, Lapangan Andi Makassau juga turut dibenahi untuk memanjakan Pasukan Ramang saat berlatih.
Dirinya pun sempat beranggapan kalau ia memang mempolitisasi sepak bola, apalagi saat tahu klub berjuluk Juku Eja tak memiliki kandang untuk sementara.
"Persepakbolaan harus disentuh dengan kebijakan kepala daerah. Bukankah kepala daerah itu merupakan jabatan politis? Biar bagaimana kuatnya suatu daerah dari segi penganggaran, kalau tidak ada political will dan political action dari kepala daerah itu, kebutuhan mayoritas masyarakat yang pencinta sepak bola akan sulit terwujud," ungkapnya.
Namun sayang, sebaik-baiknya Taufan memoles citranya di hadapan publik, ia juga tak luput hujatan usai jalanan di Kota Parepare sungguh buruk.
Di media sosial, seorang warga yang mengaku berasal dari Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan, mengeluh dengan jalan aspal yang berlubang di sekitar Jembatan Sumpang Binangae, Kecamatan Bacukiki Barat.
Akibat lubangnya jalan tersebut, macet parah tak bisa dihindari setiap sore hari. Warga ini bahkan membagi informasi ke akun Instagram @parepare_info dalam bentuk rekaman video berdurasi 17 detik.
Dalam video itu, ia terlihat mengendarai sepeda motor, Minggu (31/10/2021) sore, kemarin.
Dalam caption @parepare_info dituliskan, jika kondisi jalan rusak dan berlubang membuat arus lalu lintas menjadi macet parah.
Kemacetan tersebut diakibatkan karena sepanjang jalan yang dilalui perekma video, ditemukan lubang menganga yang dapat mencelakai pengendara.
"Hampir setiap sore jembatan sumpang macet parah yang diakibatkan beberapa lubang di jalan membuat kendaraan berjalan lambat," tulis admin.
Alhasil, postingan di media sosial ini mengundang belasan netizen berkomentar. Bahkan, beberapa warga yang sering melewati jalur tersebut harus menggunakan trotoar untuk menghindari kemacetan padat merayap.
"Mulaika td jam 5 sampai sudah magrib," ketik @miranda****** di kolom komentar.
Lain halnya dikatakan oleh pemilik akun @insyad******* mengaku butuh setengah jam lebih untuk menuju Jembatan Sumpang Binangae.
"Tadi saya 40 menit dri patung kuda sampai jembatan," katanya.
Lain juga yang dikatakan @iam*****. "Klo saya lewat trotoar jembatanka selalu."
Tak hanya itu, pemilik akun Instagram @surya******* juga menyindir Taufan yang kini menjadi Ketua Golkar Sulsel tersebut dan diisukan bakal maju Pilgub Sulsel 2024.
"Begini walkotnya mau naikk tingkat," guraunya.
Namun ada satu yang menarik dari komentar netizen selain kritik di atas, @aisandikas34 menulis kalau jalan tersebut, biasanya menjadi tanggung jawab Pemprov Sulsel. "Jalan trans sulawesi biasanya tanggungjawab pemerintah provinsi klo tdk salah, bukan pemkot," tandasnya.
Untuk diketahui, dari pantauan ERA di beberapa kesempatan, kondisi jalanan aspal di Kota Parepare memang rusak, kuat dugaan penyebabnya adalah truk bermuatan berat bisa masuk hingga ke jalur padat arus lalu lintas.
Bahkan kawasan Pantai Mattirotasi yang dipakai warga beraktivitas olah raga, juga ditemukan banyak kerusakan.