Aksi Gowes Ganjar Taklukkan Nepal van Java: Tanjakannya Bikin Klenger

| 07 Nov 2021 18:45
Aksi Gowes Ganjar Taklukkan Nepal van Java: Tanjakannya Bikin Klenger
Ganjar Pranowo saat bersepeda di Nepal van Jawa, Kaliangkrik, Kab.Magelang, Minggu (7/11). Dok. (Pemprov Jateng)

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tampak kepayahan menaklukkan tanjakan terakhir sebelum finish ajang bersepeda Tour de Borobudur, Minggu (7/11). Napasnya ngos-ngosan dan keringat bercucuran di wajahnya.

Bagaimana tidak, jalur terakhir Tour de Borobudur kali ini memang menantang. Ganjar dan para peserta lain harus menaklukkan tanjakan dengan elevasi hingga 30 persen menuju Nepal van Java, destinasi wisata unggulan di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Dusun Butuh, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

Untuk rute kali ini, Ganjar memisahkan diri dari rombongan besar yang start dari Candi Borobudur. Ganjar dan istri, Siti Atiqoh, memilih start dari Polsek Kaliangkrik, yang jaraknya sekitar 10 kilometer.

Namun begitu start, Ganjar langsung diadang oleh tanjakan-tanjakan terjal. Butuh waktu cukup lama bagi Ganjar untuk berhasil menyentuh garis finish.

"Wah, kalau ini jalurnya bikin klenger betul. Nganti ndeprok (sampai lemes)," kata Ganjar usai sampai di garis finish.

Ganjar Pranowo saat bersepeda di Nepal van Jawa, Kaliangkrik, Kab.Magelang, Minggu (7/11). Dok. (Pemprov Jateng)

Ia mengatakan, jalur yang dilalui kali ini memang cukup berat. Elevasi atau rute tanjakan mulai 18 hingga 25 persen. Bahkan ada beberapa tanjakan dengan elevasi 30 persen.

"Atlet-atlet yang ikut dan berhasil finish emang top semuanya. Paru-parunya empat mungkin ya, saya saja sudah kewalahan. Dari kepala keringatnya ngalir sendiri. Sooor," imbuhnya sambil ngos-ngosan.

Ganjar sudah pernah datang ke Dusun Butuh saat kampanye dulu. Ia bahkan sempat menginap di rumah warga. Namun bedanya, kala itu ia datang menggunakan mobil. Baru kali ini, ia datang menggunakan sepeda.

Meski melelahkan, Ganjar mengatakan sangat senang dengan rute yang dilewati itu. Pemandangan alam dan pegunungan yang indah membuatnya terpesona.

"Sensasinya dahsyat. Memang tinggal jalannya harus diperbaiki dan diperlebar lagi. Kalau sudah, ini akan jadi tempat yang betul-betul eksotis. Untuk trail run bagus, untuk sepedaan bagus juga. Top lah," pungkasnya.

Salah satu peserta Tour de Borobudur yang berhasil finish pertama, Ody (24) mengatakan, sensasi rute kali ini memang mantap. Dengan rute tanjakan yang elevasinya 30 persen, tanjakan Nepal Van Java menurut pesepeda asal Jogja ini memang luar biasa. Ody finish dengan catatan waktu 1 jam 35 menit.

"Tapi saya sudah prepare untuk ini. Persiapannya sudah lumayan dan jalur ini merupakan jalur latihan kami. Jadi enggak begitu kaget," jelasnya.

Ody mengapresiasi ajang Tour de Borobudur kali ini. Menurutnya, agenda wisata sepeda itu sangat profesional dan layak diikuti tahun depan.

"Pengamanannya mantab. Tahun depan kalau ada lagi, saya pasti ikut," pungkasnya.

Rekomendasi