Momen Ganjar Ziarahi Makam 'Singa Betina' dari Aceh, Siap Perjuangkan Jadi Pahlawan Nasional

| 09 Nov 2021 18:45
Momen Ganjar Ziarahi Makam 'Singa Betina' dari Aceh, Siap Perjuangkan Jadi Pahlawan Nasional
Ganjar Pranowo ziarahi makam Pocut Meurah Intan di Blora, Selasa (9/11). Dok. Pemprov Jateng)

ERA.id - Puluhan makam berjajar rapi di bawah pohon duwet besar di tempat pemakaman umum Desa Tegal Sari, Kabupaten Blora. Satu makam terlihat berbeda karena bentuk dan batu nisannya berupa tulisan arab yang mencolok.

Itulah makam Pocut Meurah Intan, pejuang asal Aceh yang dibuang ke Blora hingga meninggal di sana. Meski dikenal sebagai pejuang besar, Pocut tidak dimakamkan di taman makam pahlawan.

Karena itulah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tergerak untuk ziarah ke makam Pocut Meurah Intan, Selasa (9/11), menjelang Hari Pahlawan. Ganjar datang bersama istrinya, Siti Atikoh, ke makam pejuang berjuluk Singa Betina itu.

Saat Ganjar datang, sejumlah orang telah ada di sana. Ada puluhan mahasiswa berbagai daerah yang tergabung dalam Persaudaraan Antar Etnis Nusantara (Perantara) dan sejumlah warga Aceh di Jateng. Rupanya mereka sejak siang berada di sana untuk melakukan kegiatan bersih makam.

Usai berdoa bersama yang dipimpin tokoh masyarakat setempat, Ganjar menaburkan bunga ke pusara. Ganjar lantas ngobrol bersama keluarga Pocut Meurah Intan, mahasiswa, dan masyarakat Aceh. Kepada mereka, Ganjar menawarkan akan memperbaiki dan membangun makam agar lebih baik.

"Kalau diizinkan, kita akan perbaiki. Beliau ini pejuang hebat. Dari keluarga Kesultanan dan melawan Belanda sampai dikejar-kejar dan diasingkan ke sini," katanya.

Semua setuju dengan usulan itu. Bahkan saat ngobrol itu, Ketua Persaudaraan Antar Etnis Nusantara, Muhammad Zulkifli, menyerahkan map berwarna biru ke Ganjar. Map itu berisi usulan pemberian gelar pahlawan nasional pada Pocut Meurah Intan. Usulan itu ditandatangani Perantara bersama Ikatan Pelajar Aceh Semarang dan Ikatan Masyarakat Aceh Semarang.

"Ini Pak, kami mengusulkan agar Pocut Meurah Intan mendapat gelar pahlawan nasional. Kami berharap Pak Ganjar bisa membantu mewujudkan itu," kata Zulkifli.

Ganjar dengan senang hati menerima usulan itu. Ia mengatakan akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait pengajuan gelar pahlawan nasional. "Tentu akan kami bantu karena itu bentuk penghormatan kita. Dari manapun berada, ya inilah Indonesia. Segera kami ajukan," katanya.

Rencana pembangunan makam, menurut Ganjar, bisa dilaksanakan secepatnya karena pihak keluarga sudah setuju.  Bupati Blora Arif Rohman yang turut mendampingi pun setuju dan akan mendukung pembangunan.

"Kalau perlu enggak usah lama-lama, mau dimulai minggu depan boleh, bulan depan juga tidak apa-apa. Nanti kita siapkan dengan baik," kata Ganjar.

Salah satu keluarga Pocut Meurah Intan di Blora, Sugeng Waluyo, menyambut baik rencana Ganjar memperbaiki makam. Selain itu, mereka juga mendukung agar Pocut Meurah Intan diusulkan sebagai pahlawan nasional.

"Saya itu cucu Panglima Mahmud yang masih keponakan Pocut Meurah Intan. Kami sangat setuju, keluarga dari Aceh dan masyarakat Aceh juga setuju dengan pembangunan makam ini. Kami juga berharap beliau bisa diangkat menjadi pahlawan nasional," kata Sugeng.

Ketua Ikatan Pelajar Aceh Semarang, Ahmad Jihan Muzaki, mengatakan sangat berterimakasih dan bersyukur karena Ganjar benar-benar datang ke makam Pocut Meurah Intan. Ganjar menepati janjinya untuk membersihkan dan berencana membangun makam pejuang perempuan asal Aceh itu.

"Kami sangat bersyukur dan makasih pada Pak Gubernur atas kunjungannya dan menepati janjinya mengajak kami membersihkan makam dan akan membangun makam ini. Kami berharap itu bisa segera direalisasikan," katanya.

Ia juga sangat berharap Ganjar mau membantu agar Pocut Meurah Intan bisa mendapat gelar  pahlawan nasional.

"Kami sangat berharap Pak Ganjar bisa membantu kami dengan berkoordinasi pada Pemda Aceh untuk pengajuan pahlawan nasional itu," katanya.

Rekomendasi