Kasihan Warga Gowa, Mengeluh soal Tambang Liar tapi Tak Direspons Bupati Adnan

| 23 Nov 2021 18:51
Kasihan Warga Gowa, Mengeluh soal Tambang Liar tapi Tak Direspons Bupati Adnan
Warga asal Desa Julukanaya, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan berdemonstrasi soal tambang liar ke Pemkab dan Bupati Gowa Adnan Purichta. (Dok. Aan)

ERA.id - Kasihan nasib seorang warga asal Desa Julukanaya, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Keluhannya tak direspons Bupati Gowa Adnan Purichta.

Warga tersebut bernama Aan. Ia mengeluhkan aktivitas tambang liar yang membuat kubangan besar berisi air keruh.

Awalnya, Aan berkomentar di kolom komentar laman akun Instagram @adnanpurichtaichsan. Di sana ia meminta tolong, agar ponakan Mentan Syahrul Yasin Limpo itu memperhatikan nasib masyarakat.

Aan mengaku keadaan kampungnya makin memprihatinkan karena ulah para penambang ilegal yang mengeruk pasir dan tanah di dekat rumahnya.

"Tolong pak perhatikan Desa Julukanaya, Kec.Palangga, Kab.Gowa yang kini dikelilingi oleh galian tambang ilegal tepatnya di Dusun Sogaya dan Cambaya," keluh Aan.

Namun keluhannya tak dibalas. Dari pantauan ERA.id, beberapa ucapan memang sempat dibalas oleh Adnan, beberapa yang lain tidak dijawab, termasuk laporan Aan.

ERA.id pun langsung menghubungi Aan. Ia membenarkan apa yang ditulisnya dan berharap agar Adnan mengambil sikap soal aktivitas tambang ilegal.

"Kami berharap agar tambang ilegal dihentikan karena sangat merusak lingkungan dan infrastruktur di Kabupaten Gowa," sebutnya.

Aan juga berkata, bekas galian tambang ilegal di Dusun Sogaya dan Cambaya, menyisakan lubang mirip danau.

Adapun sejak tahun 2018 yang lalu, lahan milik warga yang dijadikan area tambang tersebut berkisar seluas 11 Hektare.

Ironisnya, Aan bilang warga dan aparat pemerintah desa setempat sudah mengimbau para pekerja tambang untuk berhenti, namun tak diindahkan.

"Mereka tetap melanjutkan penggalian. Jadi kemarin Pemdes lanjut turun lagi (demo) bersama warga," tegasnya.

Konon kabarnya, dari info warga, penambang itu diduga memakai alat berat milik Dinas Perikanan Pemkab Gowa, yang tujuannya untuk membuat tambak ikan.

"Kalau tidak salah itu alat dari perikanan dengan modus pembuatan kolam ikan," ungkapnya.

Terakhir, Aan pun merasa takut kalau musim hujan tiba, pemukimannya akan banjir. Selain itu, infrastruktur seperti jalan juga akan rusak dikarenakan alat berat yang keluar masuk.

ERA.id pun mengkalrifikasi kebenaran aduan itu ke Adnan Purichta dan Kepala Bidang Komunikasi Publik DiskominfoSP Kabupaten Gowa, Widiah Restuti Hasan.

Namun hingga info ini diturunkan, pesan yang dilayangkan belum dibalasnya.

Rekomendasi