Kasihan, Napi Narkoba di Sulsel Sehat dalam Lapas, Pas Dijemput Polisi Malah Jadi Mayat

| 20 Dec 2021 13:32
Kasihan, Napi Narkoba di Sulsel Sehat dalam Lapas, Pas Dijemput Polisi Malah Jadi Mayat
Ilustrasi penjara (ANTARA)

ERA.id - Tim Propam Polda Sulsel tengah memeriksa empat anggota polisi terkait kasus kematian narapidana berinisial AL usai dijemput aparat polisi dari Lapas Narkotika Kelas II Sungguminasa, Bollangi, Gowa, Sulawesi Selatan, untuk pengembangan kasus narkoba.

"Empat orang anggota itu lagi diinterogasi (Propam) untuk mencari keterangan awal. Kita masih menunggu hasil autopsi," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ade Indrawan, Minggu (19/12/2021).

Ia menegaskan, kepolisian tetap menindaklanjuti peristiwa tersebut dengan memeriksa siapa saja yang berkaitan atas kejadian itu.

Bahkan jenazah yang bersangkutan telah diautopsi. "Autopsi saja belum keluar. Hasil autopsi nanti itu baru bisa membuat jelas. Sama keterangan saya sejak awal, menunggu hasil autopsi," ujar Kombes Ade.

Saat ditanyakan siapa saja inisial anggota polisi yang diperiksa Propam Polda Sulsel, belum bisa disebut karena semuanya masih berproses.

Toh polisi mengedapankan asas praduga tak bersalah. "Jangan dulu lah, nanti sudah pasti hasil autopsi dan jalan ceritanya, barulah kita sampaikan," paparnya singkat.

Dikonfirmasi secara terpisah, Penasehat Hukum (PH) istri korban, Muhammad Abduh menanggapi positif upaya Polda Sulsel memeriksa empat personelnya.

Pihak keluarga pun berharap bahwa kasus kematian kliennya ini dapat diusut secara tuntas. Kendati demikian, Abduh tidak mau masuk ke ranah kasus yang dijalani bersangkutan, tapi yang dipersoalkan adalah penyebab kematian korban.

"Saya pertegas, mengenai kasus dilakukan almarhum, terpisah dengan apa yang dialami korban. Kami persoalkan di sini adalah proses kematiannya, apa penyebabnya. Mengenai kasusnya, kita tidak masuk ke wilayah itu," papar Abduh mempertanyakan.

Selain itu, dampak dari kematian bersangkutan yang ditimbulkan, ungkap dia, sangat berpengaruh kepada psikologis pihak keluarga. Keluarga menduga ada tindak kekerasan kepada korban. Karena, saat penjemputan kondisinya sehat walafiat dilihat dari fotonya.

Untuk langkah hukum selanjutnya, tutur Abduh, masih menunggu pihak keluarga yang masih diselimuti duka di kampung halamannya, Kabupaten Pinrang. "Nanti setelah bertemu baru akan disampaikan ke media, termasuk menanggapi hasil dari autopsi terhadap korban."

Sebelumnya, terpidana kasus kepemilikan narkoba bernama Andi Lolo (40), warga asal Pinrang, meninggal dunia usai dijemput petugas kepolisian dari Lapas Narkotika, Sungguminasa, Bollangi, Kabupaten Gowa pada Rabu 15 Desember 2021 silam.

Terpidana kasus narkoba ini divonis 15 tahun penjara dan telah menjalani masa tahanan 5 tahun di Lapas setempat.

Ia dinyatakan meninggal di hari yang sama, di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, dua jam setelah dijemput polisi. Karena dianggap kematiannya tak wajar, pihak keluarga mengajukan autopsi, lalu dilaksanakan di Rumah Sakit Bayangkara Makassar.

Rekomendasi