ERA.id - Anggota Komisi III DPR RI Supriansa terkejut mendengar kabar seorang narapidana kasus narkoba berhasil kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang. Sebab menurutnya, ini bukan kali pertama Lapas Tangerang kebobolan.
"Wow, kabur lagi? Ada apa ya di Lapas Tangerang? Saya jadi heran kenapa keseringan napi narkoba di sana kabur," kata Supriansa kepada wartawan, Minggu (12/12).
Menyukapi hal tersebut, Supriansa menegaskan direktur lapas Tangerang perlu melakukan kajian dan mencari tahu penyebab yang sebenarnya. Menurutnya, jika napi yang kabur terafiliasi dengan petugas di dalam lapas maka perlu segera ditindak tegas.
"Jika dikemudian hari ternyata ada dugaan adanya permainan dengan melibatkan unsur lapas maka harus ditindak tegas," kata Supriansa.
Politisi Golkar itu menambahkan, penyebab kaburnya napi dari lapas perlu ditelusuri dan diungkapkan secara terbuka. Hal ini untuk mencegah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap tingkat keamanan di dalam lapas.
"Kaburnya napi tersebut perlu ditelusuri penyebab yang sebenarnya agar masyarakat bisa mengetahui kronologisnya. Karena ini bisa mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap LP itu sendiri," katanya.
Untuk diketahui, Narapidana yang kabur dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang kembali terulang. Setelah pelarian Cai Chang Fan yang menggemparkan, kini giliran narapidana kasus narkotika berinisial A dikabarkan kabur.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rika Aprianti. Rika mengatakan A yang merupakan narapidana asal Aceh ini melarikan diri sejak Rabu (8/12).
"Kabur sejak hari Rabu dan Rabu itu juga langsung diketahui terjadinya pelarian pihak lapas kelas 1 Tangerang. Dia narapidana kasus narkoba," ujarnya.
Kabar terbaru, napi kasus Narkotika ini melarikan diri ke Riau. Pelaksana Harian Kepala Lapas Klas 1 Tangerang, Nirhono Jatmokoadi mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Polda Riau dan sejauh ini sudah menangkap dia orang yang diduga membantu pelarian A.
"Dua orang yang membantu pelarian di luar, jadi yang dua ini sementara di Polda Riau ya kita tunggu lah informasi seperti apa," kata Nirhono.