ERA.id - Dua orang pelajar yang masih berseragam sekolah terlibat duel di sebuah areal perkebunan. Video duel dua pelajar yang disaksikan pelajar lainnya itu viral.
Aksi saling pukul satu lawan satu bak gladiator antara kedua pelajar itu dilihat dari video yang beredar itu ditonton oleh pelajar lainnya yang berdiri di pinggir jalan. Keduanya saling berbalas pukulan secara brutal.
Informasi yang dihimpun, pelajar yang terlibat adu jotos itu merupakan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Peristiwa itu terjadi di di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.
Dalam video berdurasi 28 detik tersebut, tidak satu pun dari para pelajar yang memisahkan aksi saling pukul itu. Bahkan mereka bersorak sorai bak pendukung yang memberi semangat kepada jagoannya.
Keduanya bergumul, saling pukul dan tendang hingga salah satunya terjatuh ke parit.
Kepala sekolah MAN Asahan, Ramli membenarkan perkelahian dua pelajar dari sekolah yang dipimpinnya itu. Namun, ia mengatakan peristiwa itu terjadi di luar sekolah.
"Benar ada kejadian perkelahian dua pelajar kami dalam video itu dan itu terjadi di luar sekolah. Tapi mereka memang masih menggunakan atribut sekolah," ujarnya.
Ramli mengungkapkan, kedua pelajar yang terlibat duel itu berinisial A dan F dan sudah dipanggil ke sekolah. Motif perkelahian keduanya lantaran masalah sepele karena saling lirik dan berujung saling maki.
Dia mengatakan yang paling disayangkan adalah A merupakan Ketua OSIS MAN Asahan, yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada teman-temannya.
"Keduanya sudah dikembalikan kepada orangtuanya dan dikeluarkan dari sekolah," tegasnya.
Lanjut Ramli, selain yang terlibat perkelahian, delapan pelajar lainnya turut dikeluarkan lantaran terlibat memanas-manasi dan memviralkan perkelahian tersebut.
"Kalau yang terlibat menonton dan tidak ikut memanas-manasi hanya diberikan teguran kalau kembali terlibat maka akan dikeluarkan dari sekolah," bebernya.
"Kalau tidak kita keluarkan, anak-anak ini kasihan, dia akan tinggal kelas karena penilaian sikap sudah tidak lulus," pungkasnya.