ERA.id - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan terkait munculnya COVID-19 varian baru, Omicron, mengingat sejauh ini tidak ditemukan gejala berat pada kasus yang sudah ada.
"Memang Omicron ini tetap bisa menyerang yang sudah vaksin, tetapi itu ringan (gejala yang ditimbulkan, red.)," kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa usai menerima arahan terkait dengan pengendalian COVID-19 dari pemerintah pusat melalui daring di Solo, Senin (27/12/2021).
Ia mengatakan salah satu gejala paling umum yang mungkin timbul pada penderita yakni pusing sekitar 2-3 hari.
"Setelah itu akan kembali, sejauh ini kasus yang terjadi di luar negeri bisa ditangani dengan baik, apalagi kita (Indonesia, red.) yang sudah vaksin," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, berdasarkan arahan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang diterimanya melalui daring, agar pemerintah daerah segera menuntaskan vaksinasi COVID-19 di daerah masing-masing.
"Agar vaksin segera tuntas di kabupaten/kota," katanya.
Untuk arahan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang juga dilakukan melalui daring, dikatakannya, hingga saat ini pemerintah daerah masih tetap menggunakan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru Tahun 2022.
"Salah satunya daerah menerapkan aturan sesuai dengan level PPKM masing-masing. Kemudian juga cipta kondisi sesuai dengan wilayahnya masing," katanya.
Ia mengatakan hal yang juga diatur yakni kerumunan di luar ruangan maksimum hanya boleh melibatkan 50 orang.
"Kalau mal tetap 75 persen, enggak ada perubahan, tutupnya tetap jam 22.00 WIB sesuai level kami (Solo, red.). Selain itu kawasan alun-alun kami tutup (untuk mengantisipasi kerumunan, red.)," katanya.