ERA.id - Layanan vaksinasi di kota Solo telah kosong sejak akhir pekan lalu. Sehingga layanan vaksinasi harus dialihkan ke kabupaten lain.
”Silahkan masyarakat yang membutuhkan vaksinasi ke daerah lain dulu, daerah lain yang mengadakan vaksinasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih, Selasa (3/10/2022).
Jumlah vaksin yang sudah habis ini karena percepatan vaksinasi yang dilakukan oleh Pemkot Solo.
Apalagi selama ini Pemkot Solo terus berupaya melaksanakan vaksinasi dengan jemput bola.
”Misalnya kemarin saat penyaluran BLT (bantuan langsung tunai. Kami melakukan vaksinasi di tempat-tempat penyaluran,” katanya.
Saat ini capaian vaksinasi booster di kota Solo sudah mencapai 72 persen. Sejauh ini Pemkot Solo berusaha aktif mengajak masyarakat untuk vaksin.
”Kalau kami pasif ya kurang efektif, Faskes (fasilitas kesehatan) juga harus mencari strategi lain supaya mereka bersedia vaksin,” katanya.
Sebelumnya, DKK Solo memberikan layanan vaksinasi di 19 puskesmas dengan dua kali sesi. Sesi pertama dilaksanakan selama dua jam pada pagi hari mulai pukul 08.00-10.00 WIB. Sementara untuk layanan malam dilaksanakan pukul 18.00-20.00 WIB.
”Jadi kalau nggak bisa datang pagi hari, masyarakat bisa datang vaksin di sore hari,” ucapnya.
Selain Puskesmas, layanan lainnya yang menyediakan vaksinasi di tempat umum yakni Terminal Tirtonadi Solo dan pasar Legi. Terkait habisnya stok vaksin ini, Pemkot Solo telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Namun belum bisa dipastikan kapan layanan vaksinasi kembali di buka.
”Kalau sudah ada vaksin lagi kami kebut,” katanya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan jika stok vaksin sudah habis selama beberapa waktu. Meskipun idealnya ketersediaan vaksin harus ada sampai dosis keempat.
”Ya sebenarnya masih jalan terus. Ditunggu aja. Kami udah minta lagi, paling nanti di kirim, tunggu aja. Kelihatannya daerah-daerah lain ya sudah kehabisan,” katanya.