Nasib Kader PDIP Hidup Miskin di Rumah Reyot, Ganjar Merespons Cepat: Saya Bantu Pakai Dana Pribadi

| 10 Jan 2022 11:54
Nasib Kader PDIP Hidup Miskin di Rumah Reyot, Ganjar Merespons Cepat: Saya Bantu Pakai Dana Pribadi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Dok. Pemprov Jateng)

ERA.id - Fajar Nugroho, warga Mungseng RT 1 RW 1 Kemantenan Sari Temanggung, tak bisa menutupi rasa harunya. Bagaimana tidak, ia kedatangan Ganjar Pranowo yang akan membangun rumah dan memberinya bantuan.

Gubernur Jawa Tengah itu sengaja datang ke rumah Fajar di sela kunjungan kerjanya, di Temanggung, Minggu (9/1) kemarin. Ganjar datang karena mendengar kabar bahwa Fajar yang merupakan kader PDIP itu hidup serba kekurangan.

Saat Ganjar datang, Fajar dan istrinya, Suliyah, menyambut di pinggir jalan. Maklum, rumah Fajar nyelempit di belakang rumah warga lainnya.

"Monggo pinarak pak, maaf kondisinya seperti ini," kata Fajar menyilahkan Ganjar masuk ke rumahnya.

Rumah Fajar memang jauh dari kata layak. Rumah berukuran 7x7 itu hanya berdinding papan. Atapnya terlihat bolong-bolong dengan eternit dari karung yang sudah koyak. Di dalam rumah juga tidak ada perabotan yang mewah. Hanya ada kursi plastik dan gelaran tikar di ruang tamu.

Namun, di dinding papan itu, tertempel sebuah bendera berwarna merah. Bendera bergambar banteng moncong putih itu terpasang gagah di ruang tamu. Bendera PDIP sebagai tanda ia adalah wakil ketua PAC PDIP Temanggung selama dua periode.

"Keluarga sehat mas, ini siapa. Hayo namamu siapa?" sapa Ganjar pada Fajar dan anak Fajar yang ada di dalam rumah.

Ganjar pun bercanda dengan anak dan keponakan Fajar yang masih kecil-kecil itu. Ia kemudian memberikan hadiah berupa mainan anak-anak kepada mereka. Ganjar juga memberikan hadiah handphone pada anak Fajar yang sudah duduk di Sekolah Dasar.

Selain silaturahmi, kedatangan Ganjar ke rumah Fajar adalah untuk memberikan bantuan. Ia datang dengan membawa bahan pokok yang diberikan pada keluarga Fajar. Selain itu, Ganjar juga berniat membantu renovasi rumah yang ditempati Fajar dan keluarga.

"Tapi ini tidak bisa dapat bantuan dari RTLH (rumah tidak layak huni). Soalnya ini tanah bengkok milik desa. Jadi tidak bisa," terang Fajar.

Ganjar kemudian mengatakan tidak akan membantu melalui program RTLH. Ia akan membantu menggunakan dana pribadi dengan syarat Fajar izin kepada pemerintah desa.

"Kalau boleh dibangun, nanti saya bantu. Mas Fajar izin saja, karena tidak bisa dibantu lewat RTLH, maka saya yang bantu. Nanti kalau boleh langsung diperbaiki biar njenengan sama keluarga nyaman," kata Ganjar.

Fajar dan istrinya sangat senang dengan bantuan Ganjar. Mereka mengatakan siap mengurus izin agar rumah yang ditempati itu bisa segera direnovasi.

Ganjar juga menanyakan keseharian Fajar selain aktif di partai. Kepada Ganjar, Fajar mengatakan sehari-hari bekerja di pabrik pembuatan emping jagung. Hasilnya tidak seberapa, hanya cukup untuk makan sekeluarga.

"Saya itu punya peralatan bengkel dan cuci motor. Njenengan mau nggak usaha bengkel dan cuci motor? Kalau mau nanti saya kasih alatnya, biar bisa dapat tambahan penghasilan," ucap Ganjar.

Fajar dan istrinya langsung mengangguk menerima tawaran itu. Berkali-kali, Fajar dan istri mengucapkan terimakasih pada Ganjar yang telah membantu keluarganya.

"Terima kasih pak, terimakasih banyak bapak sudah peduli pada keluarga saya. Saya tidak menyangka dapat berkah seperti ini," kata Fajar.

Selain Fajar, Ganjar juga membantu kader PDIP lain di Kabupaten Temanggung. Bantuan berupa pemberian bahan pokok dan biaya pengobatan. Bantuan itu ia titipkan pada pengurus PDIP Temanggung.  

"Semoga manfaat untuk teman-teman," katanya.

Rekomendasi