Vaksin Booster Covid-19, Pemkot Solo Tunggu Juknis dari Pusat

| 10 Jan 2022 22:30
Vaksin Booster Covid-19, Pemkot Solo Tunggu Juknis dari Pusat
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (Dok. Antara)

ERA.id - Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih menunggu petunjuk teknis (juknis) untuk pelaksanaan penyuntikan vaksin booster. Pasalnya, meski sudah ada instruksi untuk melaksanakan vaksinasi, namun belum ada juknis dari pemerintah pusat.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan ia masih menunggu aturan teknisnya. Sayangnya belum ada koordinasi dari pusat terkait hal ini. Meskipun pemerintah pusat sudah menetapkan bahwa pelaksanaan vaksin booster dilakukan serentak pada 12 Januari 2022 mendatang.

”Tadi jam 9 sebenarnya ada jadwal rapat dengan Kemendagri. Tapi rapatnya nggak jadi,” ucap Gibran saat ditemui di Makorem 074 Warastratama, Senin  (10/1/2022).

Terkait hal ini, Gibran menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Termasuk siapa saja yang menerima vaksin dan jenis vaksinnya apa. Untuk itu ia masih akan menunggu koordinasi lanjutan dari pemerintah pusat terkait penyuntikan vaksin booster.

”Ya tunggu rapat selanjutnya, nggak tahu kapan,” ucapnya.

Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih, membenarkan jika saat ini belum ada juknis dari Kementerian Kesehatan. Mulai dari siapa yang akan disasar untuk vaksin booster dan juga skema pembayarannya.

 ”Kami masih menunggu dari Kemenkes,” ucapnya.

Saat ini DKK Solo masih mengejar program vaksinasi untuk anak 6-11 tahun. Capaian dari DKK pekan ini, sudah sebanyak 61,5 persen atau setara dengan 27.608 anak.

”Pekan depan kami akan suntikkan dosis kedua, targetnya bulan Februari bisa selesai untuk vaksin usia 6-11 tahun,” katanya.

Sejauh ini untuk vaksinasi anak tidak ada kendala untuk pelaksanaan vaksinasi anak. Hanya saja, Pemkot Solo tidak bisa melaksanakan secara cepat. Pasalnya pelaksanaan vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun bersamaan dengan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).

”Nggak banyak kendala, tapi memang nggak bisa ngebut,” ucapnya.

Jika pemerintah pusat menginstruksikan untuk vaksin booster, maka Pemkot Solo perlu membagi jumlah tenaga kesehatan (nakes). ”Jelas (terpecah fokusnya). Sebab pekerjaan kami bukan itu (vaksin) saja,” ucapnya.

Rekomendasi