ERA.id - Penyalaan Lampion Pasar Gede untuk menyemarakkan tahun baru Imlek akhirnya dievaluasi. Saat ini Pemkot Solo hanya memberikan waktu selama empat jam.
Hal ini dilakukan pasca timbulnya kerumunan akibat penyalaan lampion pada Minggu (30/1/2022) malam. ”Sudah kami pertimbangka segala sesuatunya, makanya penyalaan lampion dilakukan mulai jam lima sore sampai jam sembilan malam,” kata Ketua Panitia Imlek Bersama 2022 Kota Solo Sumartono Hadinoto.
Sebelumnya panitia menyalakan lampion mulai pukul 17.00-22.00 WIB. Namun karena pada hari pertama penyalaan lampion menimbulkan kerumunan, maka akhirnya panitia melakukan evaluasi bersama Pemkot Solo.
Selain itu panitia akan mengatur jumlah pengunjung yang bisa menikmati lampion. Selain itu pengunjung juga diminta untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat, memakai masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun.
Pada tahun baru Imlek tahun ini, panitia menyiapkan sekiar 1.000 lampion yang disebar di beberapa titik sekitar Pasar Gede Harjonagoro, Balai Kota Solo, dan kawasan Jalan Mayor Kusmanto. Rencananya lampion ini akan dinyalakan selama satu bulan ke depan.
”Kami juga memasang lampion berbentuk shio macan air dan satu lampion berbentuk dewa uang. Semua titiknya sudah kami pecah,” katanya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menginstruksikan tidak akan ada pembatasan bagi warga yang melihat lampion di sekitar Balai Kota Solo dan kawasan Pasa Gede. Hanya akan ada pembatasan jumlah warga saja.
”Ya kita inginnya Imlek ini semua dapat berkahnya. Termasuk para pedagang. Nanti kalau terlalu ramai kita tertibkan,” katanya.
Terkait adanya pro kontra dari warga yang setuju atau tidak dengan pemasangan lampion di kawasan Pasar Gede dan Balai Kota, ia tak mempersoalkan. Dirinya bersikukuh lampion ini memberikan dampak yang baik seluruh warga.
”Sing ora setuju yo ora usah moro (kalau nggak setuju ya nggak usah datang),” katanya.