ERA.id - Perayaan Imlek di kota Solo diwarnai dengan pemasangan lampion di sekitaran Balai Kota Solo dan Pasar Gede Harjonagoro.
Hal ini membuat antusiasme masyarakat untuk menyaksikan dan berswafoto sangat tinggi sehingga menimbulkan kerumunan.
”Nanti kita kondisikan,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo Kamis (3/2/2022).
Pihaknya mengakui jika saat ini angka kasus Covid-19 di kota Solo terus merangkak naik.
Dalam sepekan terakhir, penambahan kasus sangat signifikan. Dalam sehari ada sekitar 20-30 kasus yang bertambah. Saat ini angka kasus positif Covid-19, baik yang dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri berjumlah 151 kasus.
”Memang kasusnya naik lagi,” katanya.
Untuk itu Gibran berencana untuk melakukan evaluasi atas keberadaan lampion ini.
Dua hari belakangan, warga yang melihat dan berwisata di kawasan ini berangsur sepi. Meskipun dari sisi jumlah warga yang menonton masih cenderung banyak.
”Ya nanti kami evaluasi lagi ya,” katanya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat menjauhkan anak-anak dari kerumunan ini. Apalagi saat ini indeks paparan Covid-19 di sekolah terus meningkat.
”Ya anak-anak di rumah dulu, dihindarkan dulu (dari kerumunan). Tapi tidak boleh takut. Capaian vaksinasi udah tinggi,” katanya.
Sementara itu Ketua Panitia Bersama Imlek 2022 Sumartono Hadinoto mengatakan bahwa pihaknya telah merevisi waktu penyalaan lampion Imlek di kawasan Balai Kota Solo dan Pasar Gede.
Semula lampion dijadwalkan menyala dari pukul 17.00-22.00 WIB. Namun setelah dievaluasi, waktu penyalaan lampion dikurangi satu jam.
”Setelah kami evaluasi lampion kami nyalakan dari pukul 17.00-21.00 WIB. Jadi hanya sampai jam sembilan malam,” katanya.
Kami juga pernah menulis soal Banyak Warga Langgar Prokes Saat Nonton Lampion Imlek di Solo, Respons Gibran: Nggak Apa-apa, Nanti Saya Rapatkan Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!