ERA.id - Selama tiga hari belakangan, stok minyak goreng di kota Solo mengalami kelangkaan. Hal ini dirasakan oleh para pedagang yang berjualan di Pasar Legi, Solo.
Salah satu pedagang bernama Wanti (55) mengatakan kelangkaan ini sudah terjadi selama tiga hari belakangan. Kelangkaan ini terjadi pada minyak goreng kemasan.
”Sudah tiga hari belakangan saya tidak jualan minyak kemasan. Soalnya barangnya nggak ada,” kata Wanti saat ditemui di Pasar Legi Solo, Senin (7/2/2022).
Minyak goreng curah yang dia jual pun harganya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang dipatok oleh pemerintah. Pemerintah menetapkan harga minyak goreng curah per kilogramnya Rp11 ribu.
”Sekarang saya jualnya Rp17 ribu. Lha gimana, dapatnya harga segitu, cari harga yang lebih murah nggak ada,” katanya.
Sementara untu harga minyak goreng kemasan, pemerintah menetapkan Rp 14 ribu/liter. Tapi hingga saat ini tidak ada barangnya.
Pedagang lainnya yang kesulitan mencari minyak goreng yakni Awan (46). Saat ini hanya ada satu minyak goreng kemasan yang dijualnya, itupun merupakan brand yang tidak terkenal.
”Biasanya saya sedia Hemart, Bimoli, Filma, Sania dan masih banyak lagi. Biasanya komplit, tapi sekarang yang ada dari distributor hanya yang mereknya Permata. Mereknya ndak terkenal, dan hanya ada kemasan setengah liter saja,” katanya.
Selama ini dia kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan kualitas yang baik. Ia hanya menyediakan satu brand itu dan minyak goreng curah. Harga minyak gorengnya pun lebih mahal dari biasanya.
”Satu botol ukuran setengah liter ini harganya Rp 8 ribu. Dan saya nggak punya yang satu liter atau dua liter, ya bisanya jual ini saja,” katanya
Kami juga pernah menulis soal Siap-Siap Warga Surabaya, Besok Minyak Goreng Curah Turun Harga Menjadi Rp11.500 Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!