Harga Kedelai Merangkak Naik, Pemkot Solo: Ada Opsi Impor

| 22 Feb 2022 17:46
Harga Kedelai Merangkak Naik, Pemkot Solo: Ada Opsi Impor
Prokdusen tempe (Amalia P/ ERA)

ERA.id - Harga kedelai merangkak naik dalam beberapa waktu belakangan. Untuk itu, Pemkot Solo terbuka dengan skenario impor sesuai dengan arahan dari Kementerian Perdagangan.

Hal ini dinyatakan oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Heru Sunardi. Ia menjelaskan bahwa ada kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin sekitar Rp300/kg. Adapun harga semula Rp 10.300/kg naik menjadi Rp 10.600/kg.

"Makanya Kemeterian perdagangan ada skenario untuk impor," katanya saat ditemui Selasa (22/2/2022).

Untuk pasokannya akan sesuai dengan ketentuan dari pemerintah pusat. Namun nantinya belum dipastikan apakah akan melalui Bulog atau langsung dari importir ke pemasok.

"Tergantung nanti ada penugasan dari Bulog atau tidak," katanya.

Tujuan utama dari impor ini untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Sehingga jika nantinya kebutuhan tercukupi maka harga akan stabil dengan sendirinya.

"Bukan untuk menurunkan harga barang. Kalau suplai dan demand tercukupi, maka harga akan stabil," katanya.

Menyikapi kenaikan harga barang ini, Dinas Perdagangan sepakat untuk menaikkan harga jual produksi. Namun ia menjamin takaran barang akan sesuai dengan harganya.

”Tadi kami sudah konfirmasi ke pedagang. Harganya tiap potong untuk tahu dan tempe dinaikkan Rp50/potong. Jadi misal semula harganya Rp650/potong sekarang naik jadi Rp700/potong,” katanya.

Saat ini ketersediaan barang untuk kedelai masih mencukupi. Selain kedelai persoalan lain yakni kelangkaan minyak goreng. "Kalau kedelai saat ini memang harganya naik. Tapi barangnya masih, beda dengan minyak goreng, stoknya memang kurang secara nasional," katanya.

Rekomendasi