Harga Kedelai Naik, Pedagang di Solo 'Bermanuver'

| 06 Jan 2021 22:41
Harga Kedelai Naik, Pedagang di Solo 'Bermanuver'
Distributor kedelai menunjukkan komoditas barang yang saat ini harganya melambung, Solo, Rabu (6/1). (Foto: ERA.id)

ERA.id - Kenaikan harga kedelai selama beberapa waktu belakangan mulai dirasakan oleh pedagang. Konsumen yang membeli kedelai maupun olahannya juga mulai berkurang dari hari ke hari.

Hal ini dirasakan oleh pedagang kedelai di Pasar Gede, Solo Wiwin (40). Dia mulai merasakan ada penurunan pembelian kedelai. Tiap harinya, rerata Wiwin bisa menjual hingga 25 kilogram kedelai. Namun pasca harga naik, hanya sekitar 5 kilogram saja yang terjual.

”Kalau harga, saya biasanya mengikuti distributor. Rerata harganya Rp 11 ribu per kilogramnya, tinggal barangnya bagus atau enggak,” ucap Wiwin saat ditemui Rabu (6/1).

Selama ini konsumennya banyak dari mahasiswa yang praktek kuliah. Konsumennya pun banyak yang mengeluh dengan harga barang yang terus saja naik. ”Padahal biasanya mereka kalau beli banyak, kadang satu orang bisa beli sampai 5 kilogram,” jelasnya.

Senada, pedagang Pasar Gede lainnya bernama Partini (45) juga merasakan hal sama. Selama ini dia berjualan tahu dan tempe. Dari beberapa produsen yang memasok barang dagangan padanya, semua  memiliki solusi berbeda untuk menyikapi kenaikan harga kedelai ini.

”Ada yang mengurangi ukuran tempe atau tahunya. Tapi ada juga yang menaikkan harga barangnya,” kata Partini.

Namun dirinya juga sudah merasakan sepinya pembeli sejak awal pandemic Covid-19 lalu. ”Kalau sepi sebenarnya sudah sejak awal pandemic. Tapi memang sekarang semakin sepi yang beli,” katanya.

Sementara itu Distributor Kedelai dari Mojosongo, Solo, Ian Danarko mengatakan harga kedelai tiap harinya memang fluktuattif. Namun adanya kenaikan dirasakan sejak bulan November 2020 lalu. Saat itu harga tiap kilogramnya berkisar di angka Rp 7 ribu. Namun harga terus merangkak naik dan hingga saat ini sudah menembus angka Rp 9 ribu.

Dirinya juga merasakan adanya penurunan konsumsi. Sebab biasanya dia bisa menjual hingga 3 ton kedelai, saat ini hanya sekitar 2,5 ton saja dalam sehari. ”Kalau saat ini penurunannya karena produsen tahu dan tempe memilih memperkecil ukuran. Karena diperkecil, kebutuhan kedelainya jadi menyusut,” katanya.

Kedelai yang dia jual merupakan barang impor dari Amerika Selatan. Dari supplier yang biasa memasok kedelai padanya, kenaikan harga ini dipicu karena kelangkaan barang. Sebab ada kekeringan di Amerika Selatan yang membuat pasokan kedelai terhambat.

”Ya katanya seperti itu,” katanya.

Rekomendasi