ERA.id - Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan kondisi Covid-19 di Jawa Tengah saat ini mulai membaik. Namun, Ganjar meminta jajarannya siaga menghadari rencana pemerintah menerapkan PPKM level 1 saat Lebaran.
“Kondisi Covidnya mulai membaik dan kami kontrol terus dari sisi rumah sakitnya alhamdulillah tidak ada ledakan apapun jadi semuanya serba siap,” kata Ganjar, Kamis (24/3).
Meski begitu, Ganjar memastikan seluruh jajarannya untuk siaga dan terus mengikuti perkembangan situasi Covid-19 selama bulan Ramadan. Di sisi lain, vaksinasi juga terus dipercepat.
“Mudah-mudahan di bulan Ramadan itu akan betul-betul menurun karena kita mesti genjot vaksin sampai yang boosting juga,” katanya.
Membangun kesadaran masyarakat, lanjut Ganjar, penting dilakukan selama Ramadan. Sehingga pelaksanaan ibadah tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat dan mudik bisa dilakukan dengan tenang.
“Ini juga momentum buat kontribusi yang bisa diberikan oleh warga,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut Ganjar, sudah siap dan tinggal membuka kartu lama. Artinya, pengalaman yang sudah ada tinggal diterapkan lagi jika terjadi ledakan kasus.
“Jadi sebenarnya tinggal memutar kaset lama saja sebenarnya nanti menyiapkan bagaimana trafficnya,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, pemantauan akan dilakukan secara berkala. Seperti pengalaman yang sebelumnya, lonjakan kasus tidak terjadi pada saat Ramadan tapi baru terlihat dua minggu setelahnya.
“Penularan Covid itu kan terjadi tidak pada hari itu, tapi dihitung setidaknya 14 hari apakah terjadi ledakan atau tidak. Makanya Ramadan akan jadi ukuran, ketika tarawih dilakukan, semuanya bisa tertib tetap pakai masker dalam mengikuti ibadahnya. Mudah-mudahan nanti juga akan melakukan itu,” ujarnya.
Dengan demikian, momen mudik yang telah dirindukan selama dua tahun dapat terlaksana tahun ini.
“Seandainya nanti pemerintah betul-betul memutuskan mudik dilakukan, semua masing-masing di antara kita taat prokes. Minimum maskernya nggak dilepas saja itu sudah sangat membantu dan ini akan menjadi mudik yang dinanti setelah dua tahun,” tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, tren kasus covid-19 terus menurun. Mulai pertengahan Februari hingga akhir Maret, kasus konfirmasi harian yang semula 6.000 kasus kini menjadi 771 kasus.
Sementara, kasus aktif harian pada bulan Februari tertinggi mencapai angka 22 ribuan kasus dan pada 23 Maret, angkanya turun drastis menjadi 5.000 kasus.
Keterisian tempat tidur (TT) isolasi maupun ICU, hingga akhir Maret juga menurun. Saat ini, keterisian TT Isolasi hanya terpakai 1.136 atau 12,26% dari total 9.269 TT. Sedangkan keterisian TT ICU hanya terpakai 220 TT atau 21.28% dari total 1034 TT.
Kami juga pernah menulis soal Mudik Idulfitri Tapi Belum Booster? Menkes: Tetap Boleh, PCR dan Antigen! Kamu bisa baca di sini.
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!