ERA.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali melanjutkan kegiatan ngabuburit untuk membantu sesama selama Ramadan.
Kemarin, Jumat (15/4/2022), Ganjar yang ngabuburit bersama Baznas Jateng, mengunjungi dua kabupaten, yakni Boyolali dan Karanganyar.
Seperti biasa, Ganjar memberikan bantuan bedah rumah atau rehab rumah tidak layak huni (RTLH) kepada warga yang membutuhkan di Boyolali dan Karanganyar.
Dua rumah warga dibangun Ganjar, yakni rumah Suprapto, warga Metuk Mojosongo Boyolali, dan rumah Ngatemi, warga Dayu Gondangrejo, Karanganyar.
Namun ada yang beda dari kegiatan ngabuburit Ganjar. Tak hanya bedah rumah, dia juga menyerahkan bantuan pembangunan masjid dan bantuan sembako untuk pondok pesantren.
Bantuan sembako diberikan Ganjar kepada ratusan santri di Pondok Pesantren Ilyas Karanganyar. Sementara, bantuan pembangunan masjid diberikan untuk masjid Ibadurrohman Desa Sedayu, Jumantono, Karanganyar.
“Insyaallah ada bantuan yang barangkali bisa digunakan. Saya ingin mengajak kita semua, di bulan Ramadan ini mari kebaikan kita sebarkan. Nggak hanya Ramadan, tapi setelah Ramadan dan seterusnya tetap kita lanjutkan,” ujar Ganjar.
Pengasuh Ponpes Ilyas, Romo Kiai Sami’an Ali mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Ganjar. Sepakat dengan Ganjar, Romo Kiai ingin agar kebaikan seperti ini terus disebarkan.
“Mari kita doakan Pak Ganjar selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dunia dan akhirat,” kata Romo Kiai Sami’an mengajak santrinya mendoakan Ganjar.
Hal senada juga disampaikan takmir masjid Ibadurrohman, Yanto. Ia menerangkan, warga sangat senang dan bangga dengan kepedulian dan perhatian Ganjar.
“Alhamdulillah Pak Ganjar datang, memberikan bantuan sembako dan siap membantu pembangunan masjid. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan. Pak Ganjar memang pemimpin yang peduli dan bisa mengayomi rakyatnya. Semoga berkah,” katanya.
Yanto menjelaskan, masjid berukuran 7 meterx10 meter itu memang kondisinya sudah mulai rusak. Atap masjid sudah mulai miring, dan jika hujan turun sering bocor.
“Memang sejak dibangun tahun 1997, belum pernah ada renovasi sampai saat ini. Makanya kami senang karena Pak Ganjar membantu renovasi