Tim Editor
ERA.id - Permukaan laut di sekitar kawasan pesisir Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat, mendadak jadi cokelat seperti latte kopi susu. Kata Jatam Nasional, itu adalah limbah minyak.
"Ekosistem rusak parah, ikan-ikan mati. Pencemaran ini diduga bersumber dari kapal Pertamina Kota Bima," tulis LSM yang khusus mengadvokasi tambang itu, di akun Twitternya.
Walhi NTB juga menganggap kalau limbah itu akibat kerja teledor dari Pertamina. Kadung viral, polisi pun langsung turun menyelidiki keanehan tersebut.
Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Bima Kota Inspektur Polisi Satu Jufrin melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Kamis (28/4/2022), menyampaikan bahwa pihaknya sudah turun ke lokasi bersama TNI dan pejabat pemerintahan untuk mengecek fenomena alam yang terjadi di perairan Teluk Bima tersebut.
"Pengecekan dilakukan mulai dari pengamatan penyebaran, pemetaan sisa penyebaran, hingga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ," kata Jufrin.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilaksanakan Tim Inafis Satuan Reserse Kriminal Polres Bima Kota bersama Tim Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengambil sampel cairan dan melaksanakan uji sampel di laboratorium.
"Hasil uji sampel dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima bahwa cairan tersebut tidak terbakar atau tidak tersulut api," ujarnya.
Menyinggung asal maupun penyebab munculnya cairan mirip "jelly foam' yang bertebaran di atas permukaan air laut, hingga kini pihaknya masih menyelediki secara mendalam.
