ERA.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo saat ini terus mematangkan rencana kerjasama untuk revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Saat ini perencanaan masih disusun, termasuk detail engineering design (DED) yang dibuat oleh PT Taman Safari Indonesia (TSI).
Direktur Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan tengah berkoordinasi dengan Pemkot Solo terkait kerjasama ini. ”Kami koordinasi dengan Bagian Hukum, Bagian Perekonomian Setda Pemkot Solo, DPUPR dan Bappeda. Kami sinkronisasi untuk kerjasamanya,” ucapnya.
Dalam pembahasan ini Bimo mengatakan salah satu ppembahasannya yakni mengenai harga tiket. Diperkirakan harga akan sama seperti semula, yakni Rp25 ribu. ”Kalau harganya masih sama,” ucapnya.
Pembahasannya untuk mendetailkan rencana revitalisasi TSTJ. Baik untuk percepatan revitalisasinya, perhitungan anggaran yang dibutuhkan selama perbaikan hingga pemasaran pasca TSTJ dibuka.
”Kami juga koordinasi dengan TSI. Mereka yang membuat DED-nya,” katanya.
Bimo menjelaskan rencana revitalisasi dimulai pada 1 Juli 2022 mendatang dan diperkirakan selesai pada bulan Desember. Terkait DED, hingga saat ini masih disusun oleh PT TSI. ”Kami masih belum bisa menyampaikan detail desainnya. Sebab masih disusun oleh TSI,” ucapnya.
Namun terkait konsep garis besarnya, TSI sepakat untuk mempertahankan tiga konsep utama TSTJ, yakni konservasi, rekreasi dan edukasi. Saat ini TSTJ masih mendata jumlah satwa yang menjadi koleksi di TSTJ.
Termasuk rencana penambahan satwa koleksi TSTJ. Saat ini sudah ada 420 satwa dengan 80 spesies yang dimiliki TSTJ. Akan ada tiga metode penambahan satwa yang akan digunakan, yakni hibah, breeding atau pembiakan atau tukar menukar.
”Jadi misalnya rusa, koleksi kami yang jantan dan betina tidak seimbang. Makanya kami tukar dengan Taman Safari,” ucapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan untuk mendukung revitalisasi TSTJ ini, Pemkot Solo akan membantu menanggung pembayaran gaji pegawai selama pelaksanaan revitalisasi. Rencananya, nama TSTJ sendiri juga akan diubah. Untuk penentuannya, Gibran berencana akan melakukan poling di masyarakat.
”Nanti kami lakukan poling,” katanya.
Untuk revitalisasi ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Sehingga selama enam bulan TSTJ akan ditutup sementara.