PLTSa Putri Cempo Belum Siap Operasi, Uji Coba Molor

| 20 May 2022 07:42
PLTSa Putri Cempo Belum Siap Operasi, Uji Coba Molor
Ilustrasi TPA Putri Cempo, Solo (Amalia/era.id)

ERA.id - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo kembali molor. Padahal proyek ini sudah beberapa kali mundur dari jadwal yang ditentukan.

Semula proyek ini dijadwalkan bisa commisioning (percobaan pengolahan sampah) pada tahun 2021 lalu. Namun karena persoalan pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengundur jadwal operasional menjadi bulan April 2022.

Hingga saat ini PLTSa Putri Cempo belum juga beroperasi sama sekali. Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo Gatot Sutanto mengatakan bahwa saat ini proyek masih dalam proses pengerjaan. Ia mengakui ada beberapa kendala yang dihadapi akibat pandemi Covid-19.

”Shippingnya tidak sesuai dengan jadwal. Bahkan sempat terhenti sebulan di Malaysia,” kata Gatot saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (19/5/2022).

Kendala lainnya yakni saat membawa mesin tersebut dari pelabuhan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo melalui jalur darat. Sebab mesin tidak dikirim secara utuh dan harus dibawa bagian per bagian.

”Dimensi mesinnya besar, makanya kami harus merangkai,” katanya.

Gatot berharap commisioning bisa berjalan tepat waktu pada akhir Mei ini. Saat ini sudah ada pemilahan raw material (bahan mentah) sampah yang akan diolah menjadi listrik.

”Bio drying juga sudah dikerjakan di blok A. Mesin-mesin semua juga sudah terpasang,” katanya.

Untuk operasional di PLTSa Putri Cempo ini, akan menggunakan dua mesin. Mesin pertama akan diuji coba pada akhir bulan ini. Sementara mesin kedua dijadwalkan uji coba di bulan November. Target operasional sepenuhnya akan dilakukan di bulan Desember.

”kami juga sudah mendatangkan tenaga ahli dari India. Sebab dari sana yang membuat mesinnya. Jadi nanti bisa dilihat apakah mesin bisa perform dengan baik atau tidak,” ucapnya.

Untuk sampah yang diolah yakni sampah yang mengandung karbon. Seperti sampah organik dan sampah anorganik. Untuk sampah anorganik yang dapat diolah yakni sampah plastik, kain, karet sintetis.

”Tapi kalau besi, logam dan kaca tidak bisa. Makanya sebelum masuk mesin dipilah terlebih dahulu,” katanya.

Terkait pengolahan sampah ini rencananya juga akan mengubah mekanisme pemilahan sampah di kota Solo.

”Jadi nanti hanya dipilah yang bisa terbakar atau tidak terbakar,” katanya.

Rekomendasi