Kota Solo Terancam Macet hingga Tahun Depan karena Proyek Infrastruktur

| 06 Jun 2022 14:19
Kota Solo Terancam Macet hingga Tahun Depan karena Proyek Infrastruktur
Ilustrasi situasi Kota Solo.

ERA.id - Selama satu tahun ke depan, Kota Solo diprediksi bakal macet cukup parah, karena proyek pembangunan jalan dan jembatan yang dilakukan bersamaan.

”Potensi kemacetannya diprediksi terjadi di beberapa titik karena proyek digarap bersamaan atau dalam waktu berdekatan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo Hari Prihatno, Senin (6/6/2022).

Salah satunya yakni pembangunan rel layang Joglo yang dimulai pekan lalu. Kemudian ada proyek perbaikan jalan dan jembatan yang dilakukan di bulan Juni hingga bulan Juli, yakni Jembatan Mojo, Jembatan Jurug, hingga Viaduk Gilingan.

”Ini potensi kemacetannya akan luar biasa. Sebab semua bersamaan,” katanya.

Saat ini Dinas Perhubungan Kota Solo tengah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi penyempitan jalan. Sebab ada beberapa tahapan pengerjaan proyek.

”Langkah yang kami lakukan yakni mengalihkan kendaraan berat untuk tidak melintas di kawasan ini. Jadi kemungkinan kami alihkan lewat tol sebelum masuk ke kota Solo. Ini untuk mengalihkan kendaraan yang biasanya melintas di simpang Joglo dan Viaduk Gilingan,” katanya.

Kemudian manajemen rekayasa lalu lintas juga diterapkan untuk mengantisipasi kemacetan akibat proyek perbaikan Jembatan Mojo di bulan Juni.

”Sebenarnya untuk perbaikan Jembatan Mojo, kami rencananya mengalihkan arus via Jembatan Jurug. Tapi ternyata keduanya diperbaiki hampir bersamaan,” katanya.

Untuk penanganan kedua jembatan ini, Dinas Perhubungan tengah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk kepastian pengerjaan jembatan tersebut.

”Apakah bisa diundur atau tidak, terutama yang jembatan Jurug. Sebab Jembatan Jurug untuk pengalihan Jembatan Mojo. Tapi kalau tidak ya harus ada solusi lain,” katanya.

Untuk itu hingga satu tahun ke depan diprediksi akan ada kemacetan lalu lintas yang tinggi di Kota Solo.

”Makanya DPUPR masih berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Sebab kesemuanya menggunakan anggaran dari pusat. Sembari kami menginformasikan akan adanya kemacetan tinggi. Kami juga sudah konfirmasi ke Organda dan paguyuban sopir,” katanya.

Rekomendasi