ERA.id - Stadion Gelora BJ Habibie di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dielu-elukan banyak suporter PSM Makassar. Tak pelak, pembangunan itu dikaitkan dengan politik praktis. Bagaimana tidak, di Makassar belum ada stadion.
Suporter begitu euforia. Ruang-ruang media sosial begitu banyak menyebut stadion yang pembangunannya digagas Wali Kota Parepare, Taufan Pawe tersebut. Di balik senangnya warga Makassar yang mesti menghabiskan 3-4 jam menuju ke Parepare, ternyata ada yang mengeluh.
Kepada ERA, seorang suporter mengkritik pembangunan stadion. Menurutnya, ada dua hal besar yang semestinya diperhatikan Taufan Pawe dalam membangun stadion. Pertama adalah kamar kecil, kedua adalah musala agar suporter Muslim bisa salat.
"Ada toilet tapi di susah diakses. Teman sampai pipis di botol. Karena memang pembangunan belum sempurna," ujar seorang sumber yang tak ingin disebut namanya, Rabu (8/6/2022).
Selanjutnya, ia bilang semestinya Taufan menyediakan musala. Sejauh ini, katanya, banyak kawan-kawannya yang jauh dari Makassar, mesti salat di rumah warga. "Ya, karena memang tidak ada musala disediakan," tutupnya.
"Saya harap pihak manajemen stadion segera menyelesaikan dua toilet di bagian atas, di kursi penonton bagian Tribun Selatan dan Utara," harapnya.
Selain permasalahan toilet dan ruang salat, akses jalan keluar dan masuk juga dikeluhkan. Tak seperti di Stadion Mattoanging yang bisa diakses dari banyak arah, stadion di Parepare tidak. Cuma dua. Padahal dari standar FIFA, setiap stadion memiliki lima akses apalagi stadion di Parepare ini rencananya akan dipakai PSM berkandang untuk mengarungi liga profesional dalam waktu dekat.
Si penonton mengaku saat memasuki area stadion sewaktu pertandingan PSM melawan Sulut United, Senin malam kemarin, jalannya masih lancar. Ketika pertandingan usai, kendaraan yang ingin keluar bertumpuk dan bikin macet. "Awalnya bagus. Cuma pas selesainya luar biasa macetnya. Ada dua akses, namun ketemunya nanti di satu titik yang sama. Macet lagi jadinya," keluhnya.