ERA.id - Politisi Golkar Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mengunjungi Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto di Jakarta. Ia ditemani elite DPP, Erwin Aksa dan Nurdin Halid. Selain itu, ada juga Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Sulawesi DPP Golkar, Muhidin M Said.
Gerakan IAS pun dianggap sebagai sinyalemen bahwa elite DPP Golkar asal Sulsel kurang sreg dengan kepemimpinan Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe (TP). Dia bersandar pada bukti dengan tidak diajaknya Taufan dalam pertemuan itu.
"Saya melihat ada kebersamaan dalam gerakan (NH, EA, dan Muhiddin, red) tersebut. Target yang senada. Kita tidak menampik bahwa upaya sejumlah elite tersebut ingin memenangkan Golkar di pileg dan pilpres 2024. Tapi di balik itu, boleh jadi adalah bentuk ketidakpercayaan pada kepemimpinan TP untuk menjalankan segala tugas tersebut," ujar Direktur Mitra Demokrasi Indonesia (MDI), Andi Taufiq Aris (ATA) kepada ERA, Kamis (16/6/2022).
"Padahal kan ketahuan bahwa IAS sendiri saat ini belum sempat melaporkan diri ke Ketua DPD I soal bergabungnya dia ke Golkar, eh malah tiba-tiba melapor ke Ketua Umum. Semua ini pasti punya latar di baliknya," jelas ATA.
ATA juga heran, saat berbaju 'kuning', IAS sering meminta waktu untuk menghadap ke TP, namun hingga kini keduanya belum bertemu lagi. Padahal sebelum Musda Demokrat Sulsel, pertemuan Taufan dan IAS terlihat begitu hangat.
"Sebenarnya, asumsi saya bahwa mereka (NH, EA, dan Muhiddin, red) sudah tidak sreg bisa terbantahkan andai saja mereka melibatkan TP dalam pertemuan dengan Airlangga Hartarto. Tapi kan tidak?" bebernya.
Selain itu, lanjut ATA, khusus terkait NH, sejak IAS bergabung Golkar lewat seremonial Halalbihalal, dia memang sudah mengisyaratkan bahwa DPD I Golkar Sulsel banyak masalah. Ini pun menjadi peringatan bagi TP.
"Yang mengejutkan dalam amatan kami, jika hanya NH seorang saja yang merasa tidak sreg dengan kepemimpinan TP, boleh jadi belum begitu mengkhawatirkan. Tapi ketika elite asal Sulsel lain di DPP juga menunjukkan hal senada, percayalah ini bisa menjadi lampu kuning bagi kepemimpinan TP di Sulsel," tegas ATA.
ATA menilai, jika dugaan ini benar, maka status kepemimpinan TP sekarang tidak hanya kurang harmonis ke struktur DPD I dan DPD II, tapi juga akan kehilangan pegangan ke atas.
Dalam pertemuan itu, Airlangga menyampaikan pesan khusus untuk kader Golkar di Sulawesi Selatan agar menjaga soliditas.
"Tentunya kader Golkar harus solid, dan harus bersatu karena koalisi pun kita namakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ini tentu harus diawali dengan Golkar sendiri yang harus solid demi memenangkan pileg maupun pilpres 2024 mendatang," kata Airlangga dalam keterangan yang diterima ERA.
Sementara itu, saat ERA menghubungi Ilham Arief Sirajuddin, ia mengatakan kalau dirinya ditunjuk sebagai Kordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Sulsel. Beredar isu jika mantan Wali Kota Makassar dua periode tersebut memiliki jabatannya lainnya.
IAS pun menegaskan belum mengetahui jabatan apa yang ditugaskan untuk dirinya. Terpenting, ia hanya fokus untuk memenangkan Golkar pada pilpres dan pileg mendatang. "Belum. Saat ini hanya fokus menangkan Golkar di pilpres dan pileg," ujar IAS.