Momen Gibran Geram karena Solo Dua Kali Gagal Jadi Creative Cities Network: Proposalnya Jelek, Alakadarnya

| 03 Jul 2022 07:05
Momen Gibran Geram karena Solo Dua Kali Gagal Jadi Creative Cities Network: Proposalnya Jelek, Alakadarnya
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Amalia Putri/Era.id)

ERA.id - Solo berencana mengajukan diri menjadi member Creative Cities Network. Sayangnya hal ini terganjal oleh berbagai kendala.

Salah satunya data yang diajukan oleh Kota Solo kurang lengkap dan semua kegiatan yang diselenggarakan hanya bersifat seremonial.

Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) di Ndalem Purwohamijayan, Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (2/7/2022).

Gibran menjelaskan bahwa kepergiannya ke Paris, Perancis beberapa waktu lalu salah satunya untuk berkonsultasi mengenai hal ini.

”Sudah, saat saya di Paris saya ke Unesco. saya tanya salahnya apa, kurangnya apa. Ternyata proposale elek banget (proposalnya jelek sekali). Orang sana yang bilang proposalnya jelek, oo ya sudah, besok saya perbaiki,” urai Gibran.

Sudah dua kali Kota Solo mengajukan sebagai anggota Creatif Cities Network, pertama di tahun 2017 dan yang kedua di tahun 2019. Dua kali pengajuan tersebut banyak kelemahannya. Salah satunya yang dievaluasi yakni mengenai data, foto dokumentasi dan portofolio kegiatan di luar negeri.

”Promosine sitik. pokoke ora serius. Kurang detail, kurang apik, saksake (promosinya sedikit. pokoknya nggak serius. Kurang detail, kurang bagus, alakadarnya),” katanya.

Dari konsultasi yang dilakukannya ke Unesco, Gibran mengaku jika sudah cukup banyak festival yang diselenggarakan di kota Solo. Namun sayangnya kegiatannya tidak tematik dan bersifat seremonial.

”Wong luar negerikan ra seneng seremonial ngono kui (Orang luar negeri kan nggak suka acara seremonial begitu),” katanya.    

Untuk pengajuan selanjutnya, Gibran berencana memperbaikinya. Untuk itu ia menyempatkan untuk datang ke Unesco untuk berkonsultasi terkait hal ini.

Rencananya Gibran akan tetap mengajukan tema yang sama, yakni terkait seni pertunjukan. Sebab tema ini menurutnya masih potensial.

”Temanya yang potensial di situ. Hanya saja selama ini komunitasnya gerak sendiri-sendiri. Kemarin ada saran mengenai gastronomi, tapi festival ini masih menarik. Solo Kota Festival, itu juga arahan dari Unesco langsung,” katanya.

Salah satu upaya lain yang dilakukan oleh Gibran yakni berkonsultasi dengan Kemenparekraf. Menparekraf Sandiaga Uno pun menyambut dengan baik dengan membantu kesiapan kota Solo. Rencananya kota Solo akan diajukan untuk masuk dalam member Creative City Network di tahun depan.

”Kami bantu untuk meningkatkan kesiapan Solo, termasuk menyiapkan tambahan informasi agar tahun depan bisa diajukan,” katanya.

Rencananya Solo akan mengajukan sebagai kota subsektor seni pertunjukan dalam Creative City Network. Untuk prosesnya akan dilakukan secara bottom up. Diskusi juga dilakukan untuk kelengkapan informasi dan inovasinya.

”Semoga bisa menghasilkan hasil yang positif tahun depan. Untuk tahun ini, ada dua kota yang kami ajukan, Bitung dan Ponorogo. Kalau Bitung yang kita ajukan kulinernya, tuna,” kata Sandi.

Rekomendasi