ERA.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) membuka tiga kelas virtual di tiga daerah.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi murid yang putus sekolah akibat minimnya sekolah negeri di daerah yang bersangkutan.
”Ada tiga kelas virtual yang dibuka, yakni di Brebes, Boyolali dan Solo,” kata Kepala Cabang Dinas Wilayah VII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Suratno, Senin (4/7/2022).
Kelas virtual ini mewadahi murid yang di daerahnya tidak ada sekolah SMA di zonasinya. Mereka ditampung dalam kelas virtual agar mereka tidak putus sekolah karena tak bisa masuk sekolah swasta.
”Murid yang orang tuanya tidak mampu berisiko tidak sekolah. Makanya diwadahi dalam bentuk kelas virtual,” katanya.
Di Solo sendiri, daerah yang tidak memiliki sekolah SMA di zonasinya yakni Pasar Kliwon. Untuk itu ada solusi dengan membuat kelas virtual yang merupakan cabang dari SMAN 2 Solo.
”Sebenarnya kalau Solo ini nggak ada blank spot. Sebab kalau nggak ada SMA, daerah itu ada SMK dan sebaliknya. Tapi Jawa Tengah ada banyak daerah blank spot,” katanya.
Untuk pembukaan kelas virtual ini di Pasar Kliwon ada satu rombongan belajar (rombel) dengan 36 callon peserta didik baru (PDB).
Nantinya secara pembelajaran, akan sama dengan sekolah pada umumnya. Namun di kelas virtual ini 75 persen pembelajaran dilakukan daring.
”Tapi nanti ada tatap mukanya juga,” ucapnya.
Untuk persyaratannya, pendaftaran kelas virtual ini murid harus mengikuti penerimaan peserta didik baru (PPBD) online dan mereka tidak diterima di sekolah lain.
Sejauh ini sebagian lulusan SMP, tidak semua masuk ke sekolah negeri.
”Ada yang masuk swasta juga, kalau nggak salah kisaran 40 persen,” katanya.
Terkait kelas virtual ini Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sudah mendapat instruksi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. ”Sebenarnya itu udah lama, udah dari dua tahun yang lalu,” katanya.