ERA.id - Seorang anak sopir angkutan kota (Angkot) di Kota Bandung, bersujud depan bapaknya, saat tahu dirinya diterima menjadi polisi. Adalah Andi Sonjaya, dia resmi menjadi polisi setelah bersekolah di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat.
Dalam video viral yang dilihat ERA, Jumat (8/7/2022), Andi Sonjaya hanya bisa terdiam saat dipeluk oleh bapaknya, Udin Sudrajat. Memakai mig, Udin bilang kalau jangan harapkan kekayaan saat menjadi polisi. Jika ingin ekonomi membaik di atas rata-rata, maka sebaiknya Andi Sonjaya menjadi pengusaha.
Udin juga menjelaskan kalau dirinya berprofesi sebagai sopir angkot dengan trayek Elang-Cicadas. "Karena kita orang Muslim, kalau mau kaya jangan di dunia, tapi di akhirat. Jangan dilihat (penghasilannya). Kalau ingin kaya jangan jadi polisi, jadi pengusaha," kata Udin.
Merespons itu, petinggi polisi di Polda Jabar langsung bertepuk tangan. Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengaku, kalau Andi Sonjaya adalah bukti jika Polri membuka kesempatan bagi semua kalangan. "Jadi siapapun punya peluang untuk masuk. Ini salah satunya (anak sopir angkot)," kata Ibrahim di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Ibrahim mengatakan proses seleksi juga dilakukan dengan cara bersih dan transparan. Sehingga menurutnya tidak ada unsur transaksi apapun dalam seleksi Polri. "Mekanisme ini memang tanpa menggunakan uang, betul-betul bersih dan transparan," kata Ibrahim.
Adapun Andi yang kini lulus sebagai polisi berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda), merupakan pemuda kelahiran Bandung, 14 Agustus 2001. Dengan profesi ayahnya yang merupakan sopir angkot, Andi bukan berasal dari keluarga yang berada secara ekonomi.
Bripda Andi merupakan warga asal Jalan Emong, Kelurahan Burangrang, Kota Bandung. Pemuda berusia 20 tahun itu berhasil mendapatkan nilai akademis sebesar 80,51, nilai kepribadian mental sebesar 75,35, dan nilai kesamaptaan jasmani sebesar 85,15.
Dengan nilai akhir sebesar 80,34, Andi menjadi peserta didik terbaik pada kelulusan SPN Polda Jawa Barat tahun 2022 ini. Adapun Andi mengaku sempat satu kali gagal saat mencoba mendaftar sebagai anggota polisi pada tahun 2020 karena gugur pada peringkat.
Namun pada tahun selanjutnya, yakni 2021, Andi berhasil lolos dan resmi menjadi peserta didik SPN Polda Jawa Barat. Dengan kelulusannya tersebut, Andi mengaku ingin membuktikan bahwa tidak semua anggota polisi yang baru merupakan anak dari orang kaya. "Nah itu saya ingin membuktikannya. Bahwa anak seorang supir angkot juga bisa," kata Andi.