Inflasi Jateng Hampir Mencapai 5 Persen, Ganjar: Sudah Berbahaya, Kita Harus Intervensi Gelar Operasi Pasar

| 16 Jul 2022 20:27
Inflasi Jateng Hampir Mencapai 5 Persen, Ganjar: Sudah Berbahaya, Kita Harus Intervensi Gelar Operasi Pasar
Ganjar Pranowo (Antara)

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus fokus mengatasi inflasi di Jawa Tengah. Pasalnya, dia menyebut inflasi di Jawa Tengah hari ini mencapai 4,9 persen.

Kenaikan harga cabai dan bawang merah menjadi salah satu indikasi tingginya tingkat inflasi di Jawa Tengah.

Sejumlah tindakan penanggulangan inflasi dilakukan Ganjar dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah. Antara lain dengan menggelar dan menggencarkan operasi pasar di beberapa kota besar seperti Solo dan Semarang.

"Maka kita lakukan operasi pasar sudah mulai sejak kemarin. Terus kemudian kita kerja sama, BI kita minta untuk pantau juga. Khususnya di kota besar ada Solo ada Semarang kita pantau betul," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar melanjutkan, tingkat inflasi di Jawa Tengah hari ini mencapai 4,9 persen, hampir 5 persen. Hal itu melebihi target tingkat inflasi nasional 3 persen.

Menurutnya, tingkat inflasi 4,9 persen membuat Provinsi Jawa Tengah masuk ke dalam zona merah terkait inflasi yang disebabkan tingginya harga komoditas cabai dan bawang merah.

Intervensi pemerintah juga dilakukan untuk menekan harga cabai dan bawang merah. Pasalnya, meskipun sudah turun dari harga Rp 100ribu per kilogram menjadi Rp 65ribu, namun harga itu dianggap masih mahal.

"Kita kan target nasional 3 plus minus 1. Kalo kita liat hari ini Jawa Tengah sudah 4,9 hampir 5 lho. Menurut saya ini sudah berbahaya. Maka segera dilakukan intervensi. Itulah mengapa kita mesti operasi pasar," ujar Ganjar.

Ganjar menambahkan, pihaknya terus berupaya untuk menekan inflasi di Jawa Tengah. Ganjar juga terus memantau pergerakan harga di pasar terkait komoditas yang membuat tingginya inflasi yaitu cabai dan bawang merah.

Rekomendasi