ERA.id - Influencer sekaligus YouTuber Neo Japan mengaku ditegur oleh salah satu tokoh pemerintah Jepang terkait perilaku warga negara Indonesia (WNI) di negara tersebut. Ia meminta kepada para WNI di Jepang untuk menjaga sikap dan nama baik Indonesia.
Pada unggahan di akun sosial medianya, Dian pemilik akun tersebut mengaku bahwa baru-baru ini dirinya mendapat teguran langsung dari salah satu tokoh pemerintah Jepang. Teguran itu karena perilaku dan tindakan WNI yang dinilai buruk.
"Baru-baru ini, salah satu tokoh pemerintah Jepang langsung menelpon saya secara pribadi. Ia mengeluhkan makin banyaknya kasus buruk yang melibatkan WNI," tulisnya pada unggahan tersebut.
Teguran itu pun diakui Dian membuatnya malu lantaran ia dikenal sebagai influencer yang membela dan memperkenalkan Indonesia di Jepang. Belum lagi, saat terjadi masalah di Jepang yang melibatkan WNI, Dian menjadi perwakilan pertama yang dihubungi lebih dulu.
Dian pun mengingatkan agar kebiasaan buruk yang dilakukan di Indonesia tidak dibawa ke Jepang. Sebab, tindakan negatif sekecil apa pun akan dipantau oleh pemerintah Jepang.
"Kita hidup di negeri orang. Jangan bawa kebiasaan buruk dari Indonesia ke sini. Jangan kira hal-hal negatif tidak akan ketahuan ini Jepang, semua bisa terpantau," tegasnya.
"Kesalahan serius seperti pencurian bisa berujung denda, diproses polisi, bahkan dideportasi. Dan yang paling menyedihkan, nama baik WNI ikut tercoreng," sambungnya.
Lalu, kata Dian, ia mendesak agar para WNI yang ingin berkunjung ke Jepang untuk belajar tata krama dan menghormati budaya lokal di negara yang dikunjungi.
"Khusus buat yang baru datang ke Jepang: tolong jangan bego. Belajar tata krama, hormati budaya lokal," imbuhnya.
Kemudian, Dian juga menyoroti sekolah-sekolah di Indonesia yang ingin mengirim siswanya ke luar negeri agar bisa mengecek terlebih dahulu akhlak dan sikapnya. Bahkan Dian siap pasang badan dan mengajukan diri untuk mendeportasi para mahasiswa dari sekolahnya bila melakukan tindakan yang melanggar hukum.
"Khusus sekolah saya sendiri, sampai saja ketahuan kena kejadian dengan siswa saya! Saya sendiri yang akan mendeportasi mereka mengusulkan ke Pemerintah imigrasi dan polisi jepang supaya di tindak secara HUKUM!" tegasnya.
Lebih lanjut, Dian mengaku dirinya terpaksa berbicara ke publik lewat platform media social demi kebaikan dan nama baik Indonesia.
"Saya terpaksa speak up karena saya peduli. Jangan nodai perjuangan WNI lain yang sudah mati-matian berjuang dan hidup baik di sini," tutupnya.
Sampai dengan berita ini dibuat, ERA sudah berusaha menghubungi pihak KBRI Tokyo, namun belum mendapat jawaban.