ERA.id - Festival musik tahunan Synchronize Fest, kembali hadir di tahun 2025. Tahun ini menjadi momen spesial dekade emas Synchronize Fest dengan mengusung tema Saling Silang.
Festival Director Synchronize Fest David Karto mengatakan tahun ini bukan hanya sekadar pencapaian edisi ke-10 saja, tetapi menjadi persembahan spesial untuk semua pihak yang sudah mendukung.
"Synchronize Fest berangkat dari semangat kolaborasi saling-silang antar komunitas dan multi disiplin. Di edisi ke-10 nanti, bukan sekadar pencapaian, namun justru persembahan terbaik untuk seluruh pihak yang selalu mendukung Synchronize Fest selama ini," Ungkap David Karto.
Dengan mengusung tema Saling Silang, Synchronize Festival mencerminkan bagaimana musik, seni, dan budaya saling terhubung serta menciptakan harmoni dalam ekosistem festival musik Indonesia.
Synchronize Fest 2025 mengajak semua pecinta musik untuk kembali menelusuri momen-momen yang telah terukir selama satu dekade terakhir—dari panggung-panggung penuh kejutan, setlist tak terlupakan, hingga kolaborasi-kolaborasi yang membentuk sejarah festival ini.
Di Edisi Ke-10 Synchronize Fest juga dimeriahkan dengan peringatan perjalanan 25 tahun demajors dan ruangrupa. Kolaborasi antara demajors—label rekaman independen yang telah menjadi rumah bagi banyak musisi lintas genre—dan ruangrupa, kolektif seni yang dikenal dengan pendekatan eksperimental dan partisipatif, melahirkan konsep spesial di Synchronize Fest yaitu “music & art festival” yang akan dirayakan bersama pada 3, 4, 5 Oktober di Synchronize Fest 2025.
"Synchronize Fest tahun ini akan menjadi ruang bagi kami sebagai organisasi seni rupa dan kolektif seniman untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman ruangrupa selama ini kepada publik dan generasi baru," kata Ade Darmawan dari ruangrupa.
Wajah Baru Visual Synchronize Festival 2025 Menjadi sebuah tradisi bagi Synchronize Fest di perhelatan tiap tahunnya selalu mengumumkan seniman yang didaulat dalam penggarapan visual kunci festival.
Pada tahun 2025, Synchronize Fest melakukan pendekatan kreatif yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu melalui pendekatan lokakarya pengarsipan. Mengingat edisi ke-10 Synchronize Fest begitu istimewa, masih menjadi bagian dari salah satu DNA Synchronize Fest yaitu mengusung konteks kolaborasi.
Kolaborasi antara demajors dan ruangrupa menjadi kata kunci utama melalui arsip sebagai bagian dari proses pembuatan key visual 2025.
Proses lokakarya yang dilakukan melalui diskusi, melihat kembali arsip, mendefinisikan konteks arsip dan pembedahan aset-aset visual juga fotografi melalui perjalanan demajors dan ruangrupa selama 25 tahun; dilakukan dengan teknik kolase, cut & paste gambar dengan prinsip kolaborasi teknik beberapa seniman & illustrator, hingga menghasilkan karya baru bertemakan Saling Silang.
Tidak main- main, Synchronize Fest turut menggandeng seniman, desainer, dan perupa seperti Mateus Bondan (bondigoodboy), Hauritsa, Syaiful “Jahipul” Ardianto, Ahmad Fauzan (Cycojano), Degi Bintoro, hingga Kolektif Cisarua Creative. Kerja gotong royong visual ini menggambarkan semangat Saling Silang lintas disiplin antara musik dan seni.
"Kami percaya bahwa melalui arsip sebagai aset pengetahuan bisa menambah konteks baru pada era kontemporer sekarang ini, dua entitas era 2000-an (salah duanya) menjadi penting dan mempunyai kesadaran terhadap arsip untuk kita bagikan kembali dengan cara-cara terbaru melalui kultur pop ke generasi mendatang, salah satunya melalui Synchronize Fest 2025," tutur Saleh Husein selaku Art Director Synchronize Fest.
Synchronize Fest akan dimeriahkan oleh jajaran musisi papan atas mulai dari Bernadya, Hindia, .feast, JKT48, Sal Priadi, Asep Balon, HIVI!,Reality Club, Perunggu, Wali, hingga Elvy Sukeshi x Tokyo Ska Paradise Orchestra. Festival ini akan diselenggarakan pada 3 hingga 5 Oktober 2025 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta.