ERA.id - Musisi dari berbagai generasi, mulai era 80-an hingga penyanyi masa kini, berkumpul dalam konser amal 100 Musisi Heal Sumatera. Lewat satu panggung, mereka bersatu untuk menunjukkan kepedulian dan membantu pemulihan korban bencana di Sumatera.
Sejumlah musisi lintas generasi mulai dari Afgan, Cakra Khan, Candra Darusman, D’Masiv, GIGI, Katon Bagaskara, Rossa, Ruth Sahanaya, Titi DJ, Vina Panduwinata, Yuni Shara, serta puluhan musisi lainnya ikut berpartisipasi tanpa bayaran sebagai bentuk solidaritas.
Irma Hutabarat yang merupakan salah satu founder 100 Musisi Heal Sumatra mengatakan keterlibatan para musisi, termasuk musisi era 80-an, berangkat dari rasa empati yang kuat setelah melihat langsung kondisi korban di lapangan.
Inisiasi ini muncul setelah ia kembali dari Tapanuli dan menyebut situasi yang ditemui sangat memprihatinkan.
"Yang terjadi di sana itu menyedihkan sekali. Kita enggak bisa membayangkan bagaimana orang kehilangan segalanya dan hanya mengharapkan uluran tangan," ujar Irma saat menghadiri press conference di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2025).
Menurut Irma, para korban tidak hanya kehilangan rumah, tetapi juga ladang, sawah, dan sumber penghidupan. Hal tersebut membuat proses pemulihan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
Irma menilai para musisi, termasuk musisi legendaris era 80-an memiliki peran penting sebagai panutan publik. Kehadiran mereka di panggung amal diyakini mampu menularkan semangat berbagi kepada para penggemar.
"Saya mengharapkan bahwa ketika idola mereka seperti yang ada di sini semuanya, mengulurkan tangan, menyumbang, mudah-mudahan fans yang nge-fans ya, para fans-fansnya juga melihat bahwa kita juga mesti nyumbang, kita juga mesti bantu,” tuturnya.
Kepedulian yang ditunjukkan lewat konser 100 Musisi Heal Sumatera diharapkan tidak berhenti sebagai agenda sesaat. Para musisi berharap semangat gotong royong ini bisa terus berlanjut, mengingat proses pemulihan korban bencana masih panjang dan membutuhkan dukungan berkelanjutan dari banyak pihak.
"PR kita masih panjang karena yang kita lihat itu baru awalnya saja. Untuk memulihkannya itu butuh waktu tahunan. Dan mudah-mudahan kita yang peduli ini tidak berhenti di tengah jalan ketika mereka masih belum selesai dengan pemulihannya," pungkasnya.
sumber foto: