Fakta Miris Kondisi Perfilman Selama Pandemi COVID-19, Mulai dari Derita Kru hingga Kualitas Film

| 06 Apr 2021 09:00
Fakta Miris Kondisi Perfilman Selama Pandemi COVID-19, Mulai dari Derita Kru hingga Kualitas Film
Ilustrasi biosop sepi (Unsplash/@karenzhaocn)

ERA.id - Tak hanya berbahaya bagi kesehatan dan merenggut nyawa, pandemi COVID-19 juga memberikan pengaruh pada pekerjaan banyak orang, salah satunya adalah para pekerja seni. 

Seorang sutradara dan produser film, Fajar Nugros mengungkapkan bahwa selama pandemi berlangsung, para pekerja film harus menaikkan biaya produksi mereka untuk bisa berkarya. 

"Untuk memulai lagi syuting itu, dengan risiko kenaikan 20 persen untuk biaya protokol kesehatan itu," ujar Fajar Nugros, saat konferensi pers virtual, pada Senin (5/4/2021).

Meski harus mengalami kenaikan biaya, para pekerja seni harus tetap melakukan produksi film ataupun drama, jika tidak ingin menambah dampak bagi para kru film yang akan menjadi pengangguran. 

"Karena kalo gak syuting, teman-teman kru makin menderita, karena kita pekerja harian," kata Fajar Nugros.

Lebih lanjut, Fajar Nugros juga menyampaikan kekhawatiran sebenarnya yang dirasakan oleh para sutradra dan produser film di era pandemi COVID-19 saat ini. Salah satunya adalah distribusi film yang sangat sulit, karena hingga kini sebagian besar orang masih enggan pergi ke bioskop. Pendistribusian film yang sulit ini terkadang membuat pengeluaran biaya yang bertambah banyak tak seimbang dengan pendapatan.

"Jadi, mereka rela mengeluarkan biaya membuat film di tengah pandemi tanpa tahu filmnya akan tayang di mana, karena bioskopnya masih gelap," lanjut Fajar Nugros.

Meski saat ini sudah banyak film ataupun drama yang ditayangkan di Over the Top (OTT), layanan multimedia berbasis internet, tetap saja menimbulkan keresahan dari para pekerja industri perfilman, terlebih untuk kualitas filmnya.

"Sampai kemudian budaya menonton berubah OTT. Sekarang series udah jalan, film udah jalan. Tapi yang kita khawatirkan beda kualitas film bioskop dan film OTT, itu beda budget, beda hari syuting. Jadi, kita takutnya kualitas mulai turun," kata Fajar Nugros.

Rekomendasi