Pevent X Svatuhari Rilis Web Series, Berisi Pesan Arti dari Kata 'Maaf'

| 18 Apr 2022 18:00
Pevent X Svatuhari Rilis Web Series, Berisi Pesan Arti dari Kata 'Maaf'
Web series Sorry To (Instagram/pevent.id)

ERA.id - Di bulan Ramadan ini, Pevent Group berkolaborasi dengan Svatuhari, sebuah teater digital merilis sebuah web series yang berjudul Sorry To. Series ini memiliki cerita yang dikemas untuk menyampaikan arti kata 'maaf' yang sebenarnya.  

Founder dari Svatuhari, Joseph Moris menyampaikan bahwa awal mula cerita series ini dibuat dari kenyataan akan orang-orang yang sering meminta maaf untuk menyelesaikan masalah. Nyatanya menurut Joseph dan kru lainnya, maaf bukanlah sebuah penyelesaian masalah.

"Yang mau sampaikan atau yang mudah-mudahan tersampaikan adalah mungkin di sini kita pernah tanpa kita sadari kita itu sering meminta maaf atau kita sering memaafkan, tanpa tahu memaafkan itu bukanlah penyelesaikan masalah. Maaf itu adalah kunci untuk kita berubah. Karena maaf yang terbaik adalah perubahan perilaku," ujar Joseph Moris, lewat pernyataan yang diterima media.

Dengan merilis web series ini, mereka ingin orang yang menonton lebih memahami arti dari kata 'maaf' yang sebenarnya dan agar kata itu tidak hanya jadi ucapan belaka. Pevent dan Svatuhari juga berharap agar dengan tayangan ini penonton bisa mengerti tentang perbedaan maaf kepada orang-orang tertentu.

"Jadi mudah-mudahan dari 'Sorry To' ini kami ingin menggencarkan di bulan Ramadan khususnya bahwa sering sekali kita 'maaf ya, maaf ya', tapi yaudah cuma sekedar chat. Mudah-mudahan web series ini bisa menyampaikan apa sih arti kata 'maaf' sebenarnya," katanya.

"Mudah-mudahan kita nanti bisa mengerti maaf ke teman, maaf ke orang tua, maaf ke saudara, maaf ke partner, semuanya mudah-mudahan bisa terangkum di sini," pungkas Joseph Moris.

Sementara itu, web series ini terdiri dari lima episode. Dua episode akan ditayangkan setiap minggunya, mulai dari 14 April 2022.

Web series ini bercerita tentang lima orang sahabat dengan latar belakangan berbeda, namun bersatu untuk tujuan yang sama. Mereka membuat sebuah kampanye bernama #SorryToProject dengan website interaktif yang digunakan sebagai platform meminta maaf tanpa dikenali. Namun, tanpa disadari mereka sendiri belum paham sepenuhnya arti kata maaf.

Rekomendasi