Tim Editor
ERA.id - Sutradara asal Kamboja, Kavich Neang, membagikan cerita serunya di balik pembuatan film White Building. Neang mengungkap ia tidak memakai aktor terkenal untuk film yang bersaing di Academy Awards 2022 itu.
Pada kesempatan jumpa pers virtual, Jumat (1/7/2022), Kavich Neang mengatakan film White Building tidak melibatkan aktor-aktor yang sudah terkenal dan memiliki nama. Hal ini lantaran ia ingin memberi kejutan ke penonton sekaligus memperlihatkan kemampuan para aktor yang tak kalah dari kalangan profesional.
"Saya memutuskan untuk tidak mengajak aktor yang sudah terkenal. Rasanya ada kejutan, ketika orang yang belum profesional memainkan film ini," kata Neang dalam jumpa pers virtual, Jumat (1/7/2022).
Mengenai kesulitan yang dihadapi oleh Neang, ia mengatakan ada salah satu adegan di motor yang membutuhkan puluhan kali pengambilan gambar. Hal ini lantaran aktor yang berperan bukanlah ahlinya untuk syuting adegan yang berbahaya.
Selain itu, adegan yang cukup menantang dan sulit itu harus ia rekam dengan dua angle dan menjadi salah satu yang tersulit untuk di ambil.
"Karena aktornya juga bukan ahli, dan sedikit berbahaya syuting di jalanan. Take-nya berapa kali bisa 20 kali take. Saya rasa masing-masing 10 kali take, tapi adegan itu paling susah karena harus dua angle yang diperlihatkan," jelasnya.
Film White Building mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Samnang (Piseth Chhun) bersama sekelompok teman-temannya yang berusia 20-an. Ia tinggal di sebuah blok perumahan petak terkenal di ibu kota Kamboja, Phnom Penh, yang lebih dikenal dengan White Building.
Tetapi kehidupan yang penuh keceriaan dan kenangan itu harus dihadapi dengan kenyataan yang menyakitkan. Samnang dan rekan-rekannya harus berhadapan dengan penggusuran yang terus menghantuinya.
Sutradara asal Kamboja, Kavich Neang, membagikan cerita serunya di balik pembuatan film White Building (Tangkapan layar)
Mengenai latar dan jalan cerita tersebut, Neang mengaku bahwa dirinya memiliki pengalaman pribadi tentang tempat tersebut. Di mana ia pernah tinggal di daerah tersebut di tahun 1990-an. Sehingga Neang menjadikan film ini sebagai salah satu karya yang sangat personal bagi dirinya.
"Film ini personal sekali bagi saya. Saya pernah tinggal di sana dan kemudian meninggalkan bangunan itu di tahun 90-an. Sebuah gedung bisa punya cerita sendiri, bagaimana orang menjalankan hidupnya di gedung itu," tutupnya.
Lebih lanjut, sutradara 35 tahun itu berharap film White Building bisa ditonton oleh banyak orang dan memberikan dampak positif bagi mereka yang menyaksikannya.
