ERA.id - Beberapa luka yang menimbulkan adanya nanah bisa diatasi menggunakan salep antibiotik untuk luka bernanah. Penggunaan salep antibiotik untuk luka bernanah kadang juga perlu disesuaikan dengan kondisi kulit yang mengalami luka.
Umumnya, penggunaan salep antibiotik sama saja dengan penggunaan salep untuk luka kulit pada umumnya. Namun, penggunaan salep antibiotik untuk luka bernanah menjadi penanganan awal yang baik agar tak terjadi infeksi yang lebih serius.
Sebelum menggunakannya, Anda perlu memahami kandungan yang terdapat pada salep agar bisa membantu mengatasi masalah kulit secara tepat.
Jenis salep untuk luka bernanah ada banyak dan dijual di apotek. Secara umum, salep tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu salep antibiotik dan salep antiseptik.
Salep antiseptik memiliki fungsi untuk membersihkan luka dan menghambat perkembangan bakteri. Sementara, fungsi salep antibiotik tidak hanya menghambat perkembangan bakteri, tetapi juga membasmi bakteri tersebut. Berikut adalah beberapa jenis salep antibiotik untuk luka bernanah, dikutip Era dari laman GSI lab.
Rekomendasi Salep Antibiotik untuk Luka Bernanah
1. Bacitracin
Bacitracin masuk dalam golongan obat antibiotik polipeptida. Fungsinya adalah menghambat pembentukan dinding sel bakteri sehingga bakteri tidak mampu berkembang biar.
Salep untuk mengobati luka ringan pada kulit ini dijual bebas. Anda bisa menggunakan salep Bacitracin untuk luka bernanah, luka sayat, luka lecet, dan luka bakar ringan.
Salep ini perlu digunakan sesuai petunjuk pemakaian pada kemasan produk atau saran dokter. Anda tidak disarankan mengoleskan salep ini terlalu banyak, terlalu sering, dan dalam jangka waktu yang lama dari dosis yang dianjurkan, karena akan membuat luka tidak kunjung sembuh dan justru meningkatkan risiko terjadinya efek samping, seperti gatal-gatal.
2. Polysporin
Salep ini bisa mengobati luka terbuka ringan sekaligus mencegah infeksi dengan cara menghentikan atau menghambat pertumbuhan bakteri. Salep Polysporin punya kandungan aktif berupa bacitracin dan polymyxin B.
Namun, salep Polysporin boleh digunakan untuk luka bernanah hanya jika kondisi lukanya kecil dan tidak dalam. Salep antibiotik untuk luka bernanah ini tidak boleh digunakan pada luka dalam, luka akibat gigitan hewan, dan luka bakar serius.
3. Neosporin
Ini merupakan jenis salep untuk luka yang mengandung tiga jenis antibiotik, yaitu bacitracin, neomycin, dan polymixin. Ketiga jenis antibiotik yang ada pada salep tersebut membuat Neosporin diklaim bisa membasmi lebih banyak jenis bakteri daripada salep lain yang hanya mengandung satu jenis antibiotik, misalnya Bacitracin.
Salep Neosporin tak hanya menghentikan perkembangan bakteri, tetapi juga membunuh bakteri. Salep ini bisa digunakan untuk luka sayat biasa dan untuk luka bernanah yang butuh perawatan secara topikal.
Meski demikian, ada kemungkinan salep ini menimbulkan reaksi alergi pada orang tertentu karena Neosporin mengandung antibiotik neomycin. Jenis antibiotik ini rentan menimbulkan alergi pada sebagian orang.
4. Nufacort CR 5G
Nufacort tergolong dalam obat kortikosteroid topikal. Salep ini merupakan salep antibiotik untuk luka bernanah yang disebabkan oleh masalah radang sendi, sistem kekebalan, kondisi kulit dan mata, masalah pernapasan, kanker, dan alergi parah. Kandungan yang ada pada salep ini adalah zat aktif hydrocortisone acetate 10 mg dan neomycin sulfate 5 mg pada setiap gramnya.
Penggunaan Nufacort CR 5G harus berdasarkan petunjuk dokter. Salep ini sebaiknya tidak digunakan jika Anda memiliki kulit hipersensitif, punya gangguan kulit akibat TBC, perforasi telinga, dan infeksi jamur serta virus (misalnya herpes simplex, vaccinia, dan varicella).
Itulah beberapa salep antibiotik untuk luka bernanah yang bisa Anda gunakan. Pahami kandungan yang ada di dalamnya. Jika perlu, konsultasikan dahulu dengan dokter.